Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Strategi Bupati Rokan Hilir Sukses Turunkan Angka Stunting pada Anak

Bupati Rokan Hilir menargetkan angka stunting di wilayahnya bisa turun hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong menyabet penghargaan Tokoh Akselerator Entastkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.

Kabupaten Rokan Hilir sebelumnya tercatat sebagai daerah dengan angka stunting atau gagal tumbuh tertinggi di Provinsi Riau dengan 29,7 persen pada tahun 2019.

Namun angka ini tercatat alami penurunan kurang lebih 10 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 38,1 persen.

Angka stunting di Rokan Hilir kembali turun signifikan pada tahun 2022 atau pasca pandemi Covid-19 di mana telah menyentuh 14,7 persen.

Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong mengungkapkan strateginya dalam menurunkan angka stunting.

Ia juga menargetkan angka stunting di wilayahnya bisa turun hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024, sebagaimana prevalensi yang ditargetkan pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan Afrizal saat wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Berita Rekomendasi

"Kami yakin di 2024, stunting di Rokan Hilir akan turun di angka, mungkin di bawah 14 persen," kata Afrizal.

Adapun salah satu strategi yang dilakukan Pemkab Rokan Hilir untuk mencapai target tersebut yakni mengerahkan dan melibatkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk camat, lurah, puskesmas, penghulu hingga ibu-ibu PKK.

Setiap pihak kepenghuluan dan ibu-ibu PKK di desa, kata Afrizal, diminta untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat wilayahnya. Pendampingan mulai dari pemeriksaan kehamilan hingga sosialisasi edukasi stunting.

"Jadi setiap kepenghuluan setiap desa, itu ada ibu-ibu PKK, makanya ibu PKK juga harus memberi pendampingan untuk ibu-ibu yang mungkin di tempat kami ada juga faktor pendidikan, ekonominya."

"Makanya kita awasi betul supaya orang ini tahu bagaimana pemeriksaan kehamilan, segala macamnya, maka diawasi, maka kita perlu tenaga-tenaga ini," lanjutnya.

Selain itu Pemkab Rokan Hilir juga memberikan pendampingan dari sisi ekonomi.

Afrizal mengatakan kemiskinan ekstrem banyak terjadi di daerah pesisir karena masyarakatnya hanya mengandalkan hasil alam seperti hasil laut atau bertani untuk penghidupannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas