Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dua Anak di Riau Sekongkol Bunuh Ibu, Ternyata Otaknya adalah Sang Ayah

Otak dari pembunuhan wanita bernama Kartini tersebut adalah suami sendiri. Pria ini menghabisi sang istri bersama kedua anaknya LZP dan KT.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Anak di Riau Sekongkol Bunuh Ibu, Ternyata Otaknya adalah Sang Ayah
Istimewa
?Warga bukit Kapur dibuat gempar dengan penemuan sesosok jasad perempuan pada Jumat (25/8/2023), yang terbungkus dalam karung di bawah jembatan sungai 1 Jalan Akasia, Kelurahan Bukit Kapur Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai. 

TRIBUNNEWS.COM -- Terungkap sudah kasus mayat wanita yang ditemukan terbungkus gulungan karpet kain dan sarung di di Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai, Provinsi Riau, Jumat (25/8/2023).

Otak dari pembunuhan wanita bernama Kartini tersebut adalah suami sendiri. Pria ini menghabisi sang istri bersama kedua anaknya LZP dan KT.

Usai menghabisi sang istri, pria ini kemudian melarikan diri dan saat ini menjadi buronan polisi.

Baca juga: Sandiwara Oknum Paspampres saat Culik lalu Bunuh Imam Masykur, Pura-pura Jadi Polisi, Ipar Terlibat

Sementara dua bocah yang berusia 12 dan 13 tahun itu sudah diamankan.

Bocah 13 tahun itu adalah anak laki-laki dan merupakan anak tiri korban.

Sedangkan bocah yang berumur 12 tahun adalah anak perempuan dan merupakan anak kandung korban.

Seperti diketahui, korban dan suaminya masing-masing janda dan duda beranak satu yang kemudian menikah.

Berita Rekomendasi

Keduanya berasal dari Pulau Jawa yang merantau ke Riau.

Hingga saat ini, suami korban masih diburu polisi.

Sementara itu dari keterangan dua bocah tersebut, terungkap jumlah fakta baru.

Terungkap pula peran ketiga orang tersebut.

Demikian diungkapkan Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton melalui Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Ramadhan Effendi.

Ia mengatakan, hingga kini Polisi masih memburu suami korban yang diduga merupakan pelaku utama dalam pembunuhan sadis ini.

"Berdasarkan keterangan kedua anak korban yang masih di bawah umur dan barang bukti yang ditemukan didapatkan keterangan bahwa anak tiri korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan terhadap korban Kartini bersama ayahnya," katanya, Selasa (29/8/2023).

Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap anak tiri korban dan suami korban telah melakukan pembunuhan berencana dengan memukul korban.

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Ramadhan Effendi‎ mengungkapkan, setelah melakukan penyelidikan dan berdasarkan hasil otopsi dari sidik jari di badan korban, pelaku pembunuhan memang orang dekat korban, yang merupakan Suami dan dua anak tirinya.

Baca juga: Dua Pukulan Berat Buat Ukraina, Pilot Berkemampuan Super Tewas, Kolonel Intelijen Bunuh Diri

"Para pelaku pembunuhan berhasil kami amankan sehari setelah mayat ditemukan. Kedua anak ini masih di bawah umur yang mana anak laki lakinya berumur 13 dan perempuan umur 12," katanya, Senin (28/8/2023) dikutip dari Tribun Pekanbaru.

AKP Bayu menjelaskan, untuk Suami‎ korban sendiri saat ini sedang dalam pengejaran, dan memang pelaku yang merupakan suami korban ini sengaja disuruh anak anaknya untuk kabur.

"Memang awalnya ke dua pelaku tidak mengaku, namun setelah hasil otopsi dan sidik jari mereka sesuai dengan sidik jari yang ada pada korban, akhirnya mereka mengaku," terangnya,

Alasan Pembunuhan

Ketua RT setempat, Sunan Hariono, mengungkap keseharian Kartini dan keluarganya.

Menurutnya, Kartini dan suaminya berasal dari Pulau Jawa.

Mereka merupakan pasangan janda anak satu dan duda anak satu yang kemudian menikah lalu merantau ke Dumai.

Saat menikah, Kartini membawa anak perempuan, sedangkan sang suami membawa anak laki-laki.

Suami Kartini dan kedua anaknya terlebih dahulu merantau ke Dumai, tepatnya pada April 2023.

Kartini kemudian menyusul satu bulan kemudian, dan menetap di Dumai.

Namun, selama tinggal bersama di Dumai, Kartini dan suaminya kerap terlibat cekcok.

Pertengkaran pasangan suami istri yang berprofesi sebagai penjual bakso itu bahkan diketahui oleh tetangga.

Sebagai ketua RT, Sunan sudah pernah diminta suami Kartini untuk menasihati korban.

Pasalnya, korban disebut kerap berperilaku kasar kepada anak-anaknya.

"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar rumah tangganya kembali harmonis, bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," ucap Sunan, dikutip dari TribunPekanbaru.com, Selasa (29/8/2023).

Menurut Sunan, suami Kartini pernah menyebut sang istri sempat hendak membunuh anak tirinya menggunakan pisau dapur.

Beruntung, kala itu niat keji korban digagalkan oleh sang suami.

"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami) korban ini selalu kasar dengan anak anaknya, selalu marah tanpa sebab, bahkan korban tidak memperbolehkan anak anaknya untuk sekolah," ujar Sunan.

Kisruh rumah tangga Kartini dan suaminya semakin rumit setelah korban diduga kerap berhubungan mesra dengan seorang pria di media sosial.

Berdasarkan keterangan Sunan, pembunuhan berlangsung saat korban tengah tidur.

Saat kejadian, para pelaku memukul dada korban menggunakan palu berukuran besar.

Pemukulan tersebut awalnya dilakukan oleh anak tiri korban, lalu disusul oleh anak kandung dan suami Kartini.

Mengetahui korban tewas, ketiga pelaku lantas menggulung jasad menggunakan tikar dan kemudian memasukkannya ke dalam karung.

"Lalu dibuang oleh mereka bertiga ke dalam gorong-gorong, jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," jelas Sunan.

Setelah menghabisi nyawa korban, sang suami sempat mengumandangkan adzan ke telinga sang istri.

Sedangkan anak tiri dan anak kandung korban membacakan surat Al-Fatihah.

Disebut Sunan, hal itu dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf ketiga pelaku kepada korban.

Tak Ada Raut Penyesalan

Saat ditangkap polisi, tak ada raut penyesalan di wajah LZP dan KT.

Keduanya bahkan mengaku puas telah membalaskan dendam pada korban.

"Kalau kami melihat memang anak anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban, akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," ujar Sunan.

Setelah ditemukan, jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman setempat.

Pemakaman tersebut turut dihadiri anak angkat korban yang merupakan seorang santri di pesantren luar kota. (Tribun Pekanbaru/Donny Kusuma Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas