BMK Ajak Anak Muda Jambi Semakin Menghargai Cagar Budaya Muara Jambi
seri animasi Rana Uko dan seri dokumenter Muara Jambi Bertutur yang kisahnya diambil dari inspirasi bangunan cagar dan warga di sekitar Muara Jambi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Zaman boleh berganti, tetapi nilai tetap abadi.
Cagar Budaya Muara Jambi adalah sumber pengetahuan sekaligus inspirasi yang takkan habis untuk dieksplorasi.
Itulah pesan yang ingin disampaikan melalui seri animasi Rana Uko dan seri dokumenter Muara Jambi Bertutur yang kisahnya diambil dari inspirasi bangunan cagar dan warga di sekitar Muara Jambi.
Kedua serial ini diproduksi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM) dan didistribusikan oleh Balai Media Kebudayaan (BMK) melalui kanal Indonesiana.TV.
Latar Muara Jambi menjadi alasan mengapa pemutaran perdana episode awal Rana Uko dilangsungkan di kota Jambi, Rabu lalu (30/8/2023).
Pemutaran film yang disutradarai Daryl Wilson dan diproduseri Nadya Choudori dari Temotion ini dihadiri siswa-siswi sekolah menengah kejuruan dan komunitas film.
Acara ini sendiri merupakan bagian dari kegiatan Kelana Indonesiana.TV untuk memperkenalkan kanal kebudayaan yang dikelola BMK.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 5 Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko yang juga hadir dalam acara mengungkapkan sangat mendukung acara ini.
“Terima kasih sudah mengangkat Muaro Jambi sebagai sumber inspirasi dan memperkenalkannya ke khalayak yang lebih luas. Kami juga bangga karena dipercaya sebagai salah satu tuan rumah sosialisasi Kelana Indonesiana.TV,” tutur Agus.
Kepala BMK Retno Raswaty mengatakan, “Indonesiana.TV saat ini tengah melakukan pengenalan budaya sebagai bahan eksplorasi dan sumber inspirasi kepada generasi muda.
Kelana Indonesiana.TV ingin mengajak anak-anak muda agar berani membuat karya kreatif berbasis budaya lokal.
Harapannya, anak-anak muda Jambi giat mengeksplorasi, mengembangkan, dan melestarikan seni dan budaya yang ada di sekitar mereka.”
Sambutan Hangat
Dalam bincang kreatif setelah acara pemutaran Rana Uko, para pelajar, guru, dan komunitas diajak berkenalan dengan para pengisi suara atau voice actors asal Jambi yang terlibat di produksinya.
Setelah itu, penonton diajak mempraktikkan bagaimana para voice actors ini bekerja mengisi suara untuk adegan tertentu.