Nasib Kapolres Dairi usai Diduga Pukul Anak Buah, Dicopot dari Jabatan, Rekaman Penganiayaan Beredar
Berikut nasib Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan usai diduga menganiaya dua anak buahnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut nasib Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan usai diduga menganiaya dua anak buahnya.
Kabar terbaru, Reinhard dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Dairi, buntut dugaan penganiayaan yang dilakukannya.
Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, hingga saat ini Reinhard masih menjalani pemeriksaan.
Karena itu, untuk sementara jabatan Kapolres Dairi akan diisi oleh AKBP Ronny Nicolas Sidabutar.
Keterangan pencopotan jabatan Reinhard sebagai Kapolres Dairi itu disampaikan Kapolda melalui video yang diunggah di akun Instagram @poldasumaterautara.
"Untuk menjamin pelaksanaan tugas memelihara Kamtibmas dan melayani masyarakat, saya menugaskan AKBP Ronny Nicolas untuk sementara memimpin jalannya operasional dan pembinaan di Polres Dairi," ujarnya, dalam video tersebut.
Baca juga: Diperiksa Terkait Dugaan Aniaya Anak Buah, AKBP Reinhard Dinonaktifkan dari Jabatan Kapolres Dairi
Mengutip Tribun-Medan.com, rekaman CCTV yang memperlihatkan Kapolres Dairi melakukan penganiayaan beredar.
Dari rekaman itu, penganiayaan terjadi pada Senin (28/8/2023) sekira pukul 04.08 WIB.
Tampak dari rekaman tersebut, sejumlah personil dibariskan di lapangan.
Tak lama kemudian, terlihat Bripka David Sitompul ditarik oleh beberapa personil yang mengenakan topi baret berwarna biru.
Kemudian, disusul oleh Kapolres Dairi yang mengenakan pakaian singlet berwarna biru dan celana pendek.
Setelah ditarik, Bripka David kemudian memasuki barisan bersama personil Polantas.
Tampak Bripka David kembali ditarik oleh petugas Propam disusul dengan Kapolres Dairi.
Terlihat dari rekaman, Kapolres Dairi melayangkan tangan sebelah kanannya ke wajah Bripka David.
Bripka David mengungkapkan, saat kejadian, ia mempertanyakan apa salahnya sehingga ditampar oleh Kapolres Dairi.
Namun, saat melontarkan pertanyaan itu, ia malah ditarik oleh petugas Provost.
"Setelah saya tanyakan apa salah saya, di situlah saya ditarik Provost," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Bripka David, ia sempat dipegang oleh beberapa personil lain.
"Beberapa personil pun ikut memegang saya," tandasnya.
Kronologi kejadian versi Bripka David
Dilansir Tribun-Medan.com, Bripka David menceritakan kronologi pemukulan yang dialaminya.
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat dirinya dan personil lain mendadak dibariskan Kapolres Dairi sekira pukul 05.00 WIB.
"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi, jadi tiba-tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun," ujarnya.
Setelah memanggil Aipda Beni Marbun, Kapolres Dairi mulai menampari anggotanya tersebut.
Tamparan itu kemudian berlanjut ke anggota lain.
Saat tiba giliran Bripka David ditampar, ia pun menanyakan kenapa dirinya ikut dipukul.
Baca juga: Kapolres Dairi Tak Bisa Membantah, Rekaman CCTV Penganiayaan Beredar, Besuk Korban Tanpa Ucapan Maaf
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'."
"Lalu Pak Nainggolan tidak terima dan langsung mau memukul saya," ungkap Bripka David.
Setelah itu, Bripka David kemudian dibawa ke ruangan Propam untuk diamankan sementara.
Kapolres Dairi lantas mendatangi ruangan Propam dan menganiaya Bripka David.
Akibat kejadian itu, Bripka David yang sedang menderita sakit saraf kejepit langsung drop dan dilarikan ke RSUD Sidikalang.
"Saya dijambak, kepala saya di kening dipukuli, lalu pipi saya ditampar dua kali di kiri dan di kanan," terangnya.
Kapolres Dairi awalnya membantah, tapi kemudian meminta maaf
Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan awalnya membantah telah melakukan penganiayaan terhadap anak buahnya.
Peristiwa itu terjadi bermula saat dirinya memanggil petugas piket melalui Handy Talky (HT).
Namun, saat ia melakukan panggilan, tidak ada personel yang bertugas saat itu menjawab.
Pemanggilan itu dilakukan setelah ia mengetahui ada anggota bernama Bripka AT tidak melaksanakan piket.
Reinhard berdalih, apa yang dilakukannya merupakan tindakan pendisiplinan kepada personelnya.
"Saya apelkan mereka, lalu saya tanya kenapa tidak ada yang menjawab. Jangan sampai terjadi seperti yang kemarin."
"Jam 04.00 WIB saya bunyikan lonceng, ternyata satu orang hilang, kalau yang hilang tersebut kemana-mana, gimana?
"Siapa yang mau tanggung jawab, makanya saya mengambil tindakan disiplin," bebernya.
Ia pun membantah melakukan pemukulan di bagian badan anggotanya saat melakukan pendisiplinan.
"Tindakan disiplin saya tidak ada hubungan ke badan, ada gak di sini yang menyaksikan?"
"Ada gak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita," tanya Reinhard kepada anggotanya.
"Siap, tidak ada komandan," terangnya.
Reinhard juga membantah menganiaya anggotanya di ruang Propam.
Baca juga: Kapolres Dairi AKBP Reinhard yang Pukul 2 Anak Buahnya Pernah Jadi Penjamin untuk Janda 5 Anak
Menurutnya, saat itu, ia berbicara baik-baik kepada personelnya untuk tidak melawan perintah.
"Katanya di ruangan Provost dipukuli, enggak ada. Saya bilang sama dia, kalau kau sudah melanggar perintah saya, internal saya," paparnya.
Setelah menyampaikan bantahan itu, Kapolres Dairi justru meminta maaf.
"Saya meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kembali," ujarnya, Rabu (30/8/2023).
Atas kejadian itu, Reinhard merasa bertanggungjawab dan telah mengunjungi dua anak buahnya di rumah sakit.
"Untuk itu saya merasa bertanggungjawab dan sebagai bentuk permohonan maafnya, saya juga telah mengunjungi kedua personel ke RSUD Sidikalang," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alvi Syahrin Najib Suwitra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.