KISAH Farrel, Mahasiswa Tunanetra Peraih IPK 3,74 di UGM, Tema Skripsi Jadi Sorotan
Farrel yang mendapat nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74 mengatakan bersyukur memiliki teman-teman dalam hal aktivitasnya di kampus
Editor: Eko Sutriyanto
Dijemput Teman di Gerbang Kampus
Farrel mengaku bersyukur banyak dibantu oleh rekan kuliahnya sehingga tidak kesulitan untuk datang ke kampus.
Biasanya ia dari rumah ia memesan ojek daring untuk berangkat ke kampus.
Bila sudah sampai di pintu gerbang, rekan kuliahnya sudah menunggu untuk mengantarnya masuk ke dalam kelas.
“Sampai kampus janjian sama teman sudah ada yang jemput.
Lalu, saya diantar ke kelas.
Begitu juga janjian dengan dosen, selalu diantar,” kenangnya.
Baca juga: Kisah Pengusaha di Klaten Lulus Sarjana di Umur 56 Tahun, Kompak Ditemani 3 Istrinya saat Wisuda
Begitu pun dengan pengerjaan tugas skripsi.
Farrel mengaku melakukan hal yang sama dengan mahasiswa lainnya seperti riset dan wawancara langsung dengan responden.
“Sama dengan mahasiswa yang lain, saya menulis, riset, dan wawancara,” katanya.
Tema skripsi yang dipilih Farrel berkenaan soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
“Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel sebab secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibanding dengan nondifabel,” paparnya.
Sang Ibu Menangis Haru
Emil Tri R, ibunda Farrel mengaku senang dan bangga anak sulungya berhasil menyandang gelar sarjana.
Terlihat selama prosesi wisuda, ia menangis haru saat melihat Farrel dari kejauhan menerima ijazah.