Pangdam TNI Izak Ungkap Aktivis Michelle Kurisi Sedang Mendata Pengungsi Nduga Sebelum Dibunuh KKB
Michelle Kurisi termonitor sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga sebelum dirinya tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa aktivis perempuan Michelle Kurisi Doga termonitor sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga sebelum dirinya tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Namun demikian belum diketahui untuk siapa Michelle bekerja.
Mayjen TNI Izak Pangemanan sangat menyayangkan KKB membunuh seorang aktivis kemanusiaan yang peduli pada pengungsi.
"Sangat disayangkan kasus penembakan yang menewaskan Michele Kurisi Doga karena almarhum adalah aktivis kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Sosok Michelle Kurisi Doga, Aktivis Perempuan Disebut Tewas Dibunuh KKB Papua, TNI: Bukan Mata-mata
Mayjen Izak mengatakan dari laporan yang dia terima, banyak pengungsi yang ingin kembali ke kampung halamannya.
Namun mereka ketakutan karena mendapatkan ancaman dari KKB.
"Dengan tidak kembalinya warga ke kampung halamannya digunakan KKB dan kelompoknya sebagai bahan propaganda dan menyatakan otsus gagal," kata dia.
Michelle Ditemukan tewas
Sebelumnya aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/8/2023).
Sebelum jenazahnya ditemukan, tersebar video yang diklaim dari KKB yang mengaku telah membunuh Michelle Kurisi.
Dalam video tersebut, kelompok itu menuduh korban ialah anggota intelijen TNI-Polri yang ingin mengambil data mengenai kelompok mereka.
Diduga klaim itu datang dari kelompok wilayah Nduga yang merupakan anak buah Egianus Kogoya.
Baca juga: Ketua MPR Bamsoet Kutuk Pembunuhan Aktivis Papua Michelle Kurisi Doga yang Diduga oleh KKB
Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengumumkan telah menemukan jenazah aktivis Michele Kurisi di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya.
"Jenazah dievakuasi diantar Polres Jayawijaya, para kepala suku dan keluarga korban ke RSUD Wamena Jayawijaya untuk otopsi," katanya.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol (Cpn) Athenius Murip mengungkapkan, korban adalah aktivis sosial yang banyak dikenal oleh warga Papua.