Pangdam TNI Izak Ungkap Aktivis Michelle Kurisi Sedang Mendata Pengungsi Nduga Sebelum Dibunuh KKB
Michelle Kurisi termonitor sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga sebelum dirinya tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Editor: Dewi Agustina
Michelle memiliki kepedulian pada perempuan, anak-anak, dan pengungsi di Papua.
"Selain itu Michelle Kurisi merupakan cucu Kepala Suku Silo," kata dia.
Penyelidikan Independen
Sementara itu Perkumpulan Pengacara HAM Papua meminta penyelidikan pembunuhan Michelle Kurisi Doga dilakukan secara independen dan profesional.
Hal itu disampaikan Ketua Perkumpulan Pengacara HAM Papua, Gustaf Kawer saat ditemui Tribun-Papua.com di Jayapura, Sabtu (2/9/2023).
Menurut Gustaf, hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui motif dan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
"Pembunuhan terhadap Michelle Kurisi tentu meminggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan warga Papua," katanya.
Baca juga: KKB Diduga Jadi Pelaku Penembakan Warga Sipil dan Pembakaran Bangunan di Papua Tengah
Gustaf sangat prihatin karena di tengah mobilisasi pasukan TNI-Polri ke daerah rawan konflik, masih saja terjadi peristiwa berdarah.
"Marak terjadi jual menjual senjata dan amunisi antar aparat keamanan dan kelompok sipil bersenjata, hingga sandera menyandera, siksa menyiksa, bunuh membunuh setelah itu klaim-mengklaim," katanya.
Bahkan, sebagai pelaku atau yang melakukan dipertontonkan tanpa proses pencegahan atau penyelidikan yang profesional.
Gustaf mengatakan, pasca peristiwa itu beredar luas pernyataan Kelompok TPNPB melalui Juru Bicara Sebby Sambom bahwa mereka bertanggung jawab terhadap pembunuhan Michele Kurisi karena keterlibatannya dalam bekerja sama dengan aparat dan kunjungannya ke Nduga dalam rangka mengambil data-data pengungsi termasuk kegiatan mata-mata untuk pembebasan sandera pilot Susi Air, Kapten Philips.
"Klaim tersebut kemudian dengan cepat menjadi alasan pembenaran aparat keamanan dengan membangun narasi bahwa aktivis perempuan dan anak tersebut dibunuh oleh Kelompok TPNPB dan yang bersangkutan bukan intelejen TNI maupun Polri," ujarnya.
Gustaf menegaskan, substansi dari pengungkapan kasus ini tidaklah menjadi prioritas, yang menjadi prioritas adalah narasi “KAMBING HITAM” dan Narasi “KAMBING PUTIH”.
"Seharusnya yang lebih dikedepankan penyelidikan yang independen mulai dari aktivitas sehari-hari korban, pekerjaannya, relasi dia dalam bekerja termasuk “MISI” yang bersangkutan ke Nduga untuk mengurus pengungsi atas perintah dan kerja sama dengan lembaga atau pihak mana, termasuk siapa yang bersama-sama dengan korban hingga yang bersangkutan dibunuh secara sadis," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Aktivis Michelle Kurisi Mendata Pengungsi Nduga Sebelum Dibunuh KKB Papua, Pangdam Ungkap Hal Ini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.