Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengalaman Mistis Dewi Yan Sari Silalahi di Gunung Lawu, Ada Suara Gamelan hingga Pasar Setan

Dewi berusaha mengabaikan suara gamelan. Namun suaranya semakin kencang menusuk kuping. Badan dan langkahnya menjadi terasa berat.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pengalaman Mistis Dewi Yan Sari Silalahi di Gunung Lawu, Ada Suara Gamelan hingga Pasar Setan
dok pribadi
Dewi Yan Sari Silalahi, seorang traveler. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa kali menaklukan gunung tinggi di Indonesia, Dewi Yan Sari Silalahi pernah mengalami peristiwa yang cukup membuat bulu kuduk merinding.

Wanita yang kerap membagikan kegiatan travelingnya di akun instagram dewisilalahi777 mendengar dan melihat adanya hal-hal mistis.

Misalnya, ia mendengar suara gamelan, melihat pria berpakaian adat Jawa, kupu-kupu bercahaya, kijang emas, burung jalak, hingga keberadaan pasar setan, kini dia mengalaminya.

Dewi menceritakan bagaimana dirinya detik-detik mendengar suara mistis gamelan itu.

"Waktu senja aku dan rombongan meninggalkan pos 4 menuju pos 5 di jalur pendakian gunung Lawu. Nah, aku terdengar mendengar sayup suara gamelan dari kejauhan tapi seiring medan menanjak yang dilewati, suara itu terdengar makin jelas," katanya.

Saat itu, Dewi berusaha mengabaikan namun suaranya semakin kencang menusuk kuping. Badan dan langkahnya menjadi terasa berat.

Baca juga: Penutupan Jalur Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Selama 15 Hari karena Perbaikan Jalan di Genting

BERITA REKOMENDASI

Saat menanjak, tiba-tiba mata Dewi menangkap sesosok pria berpakaian adat Jawa dengan syal kuning di leher lalu badannya terasa lemas hingga jatuh tak sadarkan diri.

Setelah siuman, seorang teman menceritakan kejadian tersebut.

"Kata temanku saat berjalan mulai pelan, katanya tatapan mata  kosong, tengok kanan tengok kiri dan tiba-tiba jatuh pingsan tidak sadarkan diri," katanya.

Sebelum pingsan, berdasarkan cerita temannya bernama Adrias, aku berteriak-teriak sambil bilang; tidak boleh di sini!

"Jadi aku terjatuh dengan mata tertutup menangis dan kedua tangan menutup telinga; suara-suara itu kencang sekali! Jangan! Pergi, pergi, pergi! dan aku terus menangis tanpa henti.


Akhirnya teman-teman menyuruhku bangun sampai aku tersadar lalu melanjutkan perjalanan.

Sepanjang jalan tangan Dewi dipegangi terus oleh salah satu anggata rombongan Eko dan porter dengan mata Dewi kosong.

Dalam perjalanan, Dewi berhenti seperti melihat sesuatu yang membuat rombongan beristrahat dan bermalam.

"Tetapi menurut cerita teman , aku langsung bergegas ganti baju, berdandan, pakai minyak wangi dan syal di leher lalu keluar dari tenda dan bertanya, "Aku sudah cantik kan?"

Teman tadi langsung menarik Dewi dan menyuruhnya duduk. Dewi pun akhirnya tertidur.

Ketika tidur, Dewi bermimpi dibukakan pintu dan disuruh keluar menuju tempat pertunjukan musik Jawa dan dirinya keluar dan berjalan menujuh arah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas