Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Kecam Bentrok Polisi vs Warga di Rempang Batam: Contoh Keberpihakan Polisi ke Pengusaha

IPW menganggap bentrok antara polisi dengan warga di Rempang, Batam, Kepulauan Riau adalah wujud polisi lebih berpihak kepada pengusaha.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in IPW Kecam Bentrok Polisi vs Warga di Rempang Batam: Contoh Keberpihakan Polisi ke Pengusaha
Tribun Batam/Eko Setiawan
Kondisi terkini di Pulau Rempang Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (7/9/2023). IPW menganggap bentrok antara polisi dengan warga di Rempang, Batam, Kepulauan Riau adalah wujud polisi lebih berpihak kepada pengusaha. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengecam bentrok antara aparat kepolisian dengan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Sugeng menganggap bentrokan ini menunjukan aparat kepolisian berpihak kepada pengusaha alih-alih terhadap warga.

"Melihat fenomena kepolisian di Rempang, peristiwa bentrok antara masyarakat Rempang Balang dari 16 kelompok masyarakat dengan aparat, IPW merasa miris."

"Ini menunjukkan polisi berpihak kepada pihak pengusaha. Polisi akan mendapatkan penilaian buruk oleh masyarakat bahwa polisi hanya berpihak kepada pemodal dan pengusaha, apalagi kemudian timbul korban dari anak-anak sekolah yang terkena gas air mata karena upaya pemaksaan secara fisik dengan menembakan gas air mata ke arah massa," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (8/9/2023).

Sugeng juga menyoroti terkait adanya korban anak-anak akibat gas air mata yang ditembakkan ke arah massa.

Baca juga: Fakta Bentrok Warga dan Polisi di Rempang Batam: Kronologi hingga Anak Sekolah Kena Gas Air Mata

Dirinya meminta agar Polres Barelang bertanggung jawab atas jatuhnya korban anak-anak tersebut.

"Karena apapun namanya anak-anak sekolah yang ada di sekolah adalah korban dari tindakan represif polisi dalam mengamankan unjuk rasa masyarakat terkait dengan pematokan di Rempang Balang," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sugeng mengatakan penembakan gas air mata oleh polisi sehingga anak-anak menjadi korban adalah wujud penganiayaan.

Sehingga, sambungnya, hal ini bukan merupakan ekses biasa atau kejadian biasa.

Di sisi lain, Sugeng melihat pengamanan oleh aparat kepolisian terkait unjuk rasa warga Rempang semata-mata hanya untuk upaya penghalauan semata alih-alih sebagai upaya preventif.

Selain itu, Sugeng turut menyoroti tidak adanya deteksi dini lewat intelijen dari Polres Barelang terkait lokasi unjuk rasa yang nyatanya dekat dengan sekolah sehingga mengakibatkan jatuhnya korban anak-anak.

"Di lain pihak harus dikatakan bahwa upaya pengamanan terhadap aksi penolakan pemasangan patok ini, dilakukan polisi, semata-mata bertujuan hanya untuk menghalau.

"Tidak ada upaya-upaya deteksi dini ataupun upaya preventif bahkan pendekatan intelijen bahwa di tempat demo tersebut ada sekolah menunjukkan lemahnya fungsi intelijen kepolisian di Polres Barelang," ujarnya.

IPW Desak Propram Polri Diterjunkan Buntut Ada Korban Anak-anak, Kapolres Barelang Dicopot

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Sugeng pun mendesak agar diterjunkannya Propam Polri untuk menyelidiki aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata dan berimbas jatuhnya korban anak-anak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas