Jarak Pandang 100 Meter akibat Kabut Asap, 4 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Delay
Sebanyak 4 penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru harus menunda penerbangan alias delay lebih kurang selama dua jam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Jumat (8/9/2023) pagi, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dikepung kabut asap tebal.
Tak terkecuali di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.
Akibatnya sebanyak 4 penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru harus menunda penerbangan alias delay lebih kurang selama dua jam, dari pukul 06.00 sampai 07.50 Wita.
Empat penerbangan yang mengaami delay adalah maskapai Lion Air tujuan Surabaya, Super Air Jet dan Citilink tujuan Jakarta serta Wings Air, tujuan Balikpapan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 4 September 2023 di Indonesia, BMKG: Jambi Kabut pada Malam Hari
Stakeholder Releation Manager Bandara Syamsudin Noor, Iwan Risdianto mengatakan, penundaan empat penerbangan tersebut dilakukan demi keselamatan penumpang.
Sebab kabut asap itu menyebabkan jarak pandang berkurang.
"Jarak pandang yang hanya sekira 100 meter. Untuk menjaga keselamatan dan kenyaman penumpang sementara penerbangannya ditunda," katanya, Jumat (8/9/2023).
Kalsel Dikepaung Kabut Asap
Jumat (8/9/2023) pagi, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk Banjarbaru dan Banjarmasin diselimuti kabut asap tebal.
Indeks Kualitas Udara di Banjarbaru pada laman IQAir menunjukkan angka 140.
Ini artinya sudah masuk kategori Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif.
Sementara itu berdasarkan pemantauan BMKG, konsentrasi partikulat di Ibu Kota Kalsel itu sempat mencapai 106 mikrogram per meter kubik pada pukul 5.00 Wita.
Baca juga: Kabut Tebal Menyelimuti Kota Pekanbaru, Keberangkatan Dua Pesawat Sempat Delay 60 Menit
Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky DP, menjelaskan kondisi kabut asap tidak lepas dari dampak kebakaran lahan.
"Kabut asap pagi ini memang disebabkan oleh masih banyaknya titik hotspot yang masih aktif dan terus mengeluarkan asap," jelasnya.
Namun, kondisi kabut diperparah oleh munculnya fog atau embun.
Dalam istilah umumnya ini fenomena yang sangat lumrah terjadi pada kondisi musim kemarau.
"Karena kondisi di permukaan pada malam hingga pagi hari sangat dingin yang membuat massa udara lebih berat dan menekan uap air dekat dengan permukaan," bebernya.
Yosef memaparkan, hasil perpaduan asap (smoke) dan embun (fog) menjadi partikel udara yang menjadi lebih besar karena proses kondensasi dan partikel asap tadi terikat dengan partikel embun.
Sehingga menyebabkan jarak pandang menjadi menurun drastis.
Kondisi ini dalam dunia meteorologi dikenal dengan istilah smog.
"Kondisi ini akan berkurang seiring menguatnya pemanasan matahari yang memanasi permukaan bumi," ujarnya.
Kabut asap cukup tebal membuat kelompok sensitif disarankan memakai masker saat berada di luar.
Kelompok sensitif harus memulai pembersih udara. Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor. Kelompok sensitif sebaiknya mengurangi aktivitas outdoor.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kabut Asap Selimuti Banjarbaru, Empat Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Delay 2 Jam
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.