Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumat Pagi Kabut Asap Tebal Selimuti Banjarbaru & Banjarmasin, Dipicu Banyaknya Titik Hotspot

Jumat (8/9/2023) pagi, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk Banjarbaru dan Banjarmasin diselimuti kabut asap tebal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jumat Pagi Kabut Asap Tebal Selimuti Banjarbaru & Banjarmasin, Dipicu Banyaknya Titik Hotspot
Foto Jamil untuk BPost
Kondisi kabut asap di Jalan Gubernur Syarkawi, Jumat (8/9/2023) pagi. Jarak pandang sekitar 50 meter karena kabut asap. Pengendara diminta waspada . 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jumat (8/9/2023) pagi, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk Banjarbaru dan Banjarmasin diselimuti kabut asap tebal.

Indeks Kualitas Udara di Banjarbaru pada laman IQAir menunjukkan angka 140.

Ini artinya sudah masuk kategori Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif.

Sementara itu berdasarkan pemantauan BMKG, konsentrasi partikulat di Ibu Kota Kalsel itu sempat mencapai 106 mikrogram per meter kubik pada pukul 5.00 Wita.

Baca juga: Warga Tangerang Sayangkan Pemerintah Setempat Tidak Tegas Soal Kabut Asap

Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Yosef Luky DP, menjelaskan kondisi kabut asap tidak lepas dari dampak kebakaran lahan.

"Kabut asap pagi ini memang disebabkan oleh masih banyaknya titik hotspot yang masih aktif dan terus mengeluarkan asap," jelasnya.

Namun, kondisi kabut diperparah oleh munculnya fog atau embun.

BERITA REKOMENDASI

Dalam istilah umumnya ini fenomena yang sangat lumrah terjadi pada kondisi musim kemarau.

"Karena kondisi di permukaan pada malam hingga pagi hari sangat dingin yang membuat massa udara lebih berat dan menekan uap air dekat dengan permukaan," bebernya.

Yosef memaparkan, hasil perpaduan asap (smoke) dan embun (fog) menjadi partikel udara yang menjadi lebih besar karena proses kondensasi dan partikel asap tadi terikat dengan partikel embun.

Sehingga menyebabkan jarak pandang menjadi menurun drastis.

Kondisi ini dalam dunia meteorologi dikenal dengan istilah smog.

Baca juga: Kabut Tebal Menyelimuti Kota Pekanbaru, Keberangkatan Dua Pesawat Sempat Delay 60 Menit


"Kondisi ini akan berkurang seiring menguatnya pemanasan matahari yang memanasi permukaan bumi," ujarnya.

Kabut asap cukup tebal membuat kelompok sensitif disarankan memakai masker saat berada di luar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas