Viral Siswa SMA di Lampung Jualan Risol di Sekolah, Ngaku Sempat Merasa Malu: Sekarang Udah Biasa
Seorang siswa SMA di Lampung viral lantaran berjualan risol di sekolah. Menurut pengakuannya ia mulanya malu untuk berjualan.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) viral lantaran membagikan kesehariannya saat berjualan risol di sekolah.
Melalui akun Tiktok @afdlht, pemilik akun tersebut mengunggah momen saat berjualan di kelasnya.
Dalam keterangan video yang diunggah, ia mengaku senang saat jualannya itu laris manis diborong oleh teman-temannya.
Kini, video itu pun viral di Tiktok dan telah dilihat 13 juta pengguna.
Rupanya, ia adalah Ahmad Fadilah Thorik siswa SMAN 1 Natar, Lampung.
Rupanya, Fadil sudah berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Baca juga: Kenal dari Aplikasi, Wanita Samarinda Nikah dengan Pria Asal Uzbekistan, Kisah Cintanya Kini Viral
Berbekal dari video di YouTube ia pun bisa membuat risol sendiri.
Meski dagangannya selalu habis, namun Fadil mengaku sempat merasa malu.
"Jujur awal awal aku malu, takut banget ga laku, tapi sekarang udah biasa kok mungkin karena sudah terbiasa. Untuk bagi waktu itu, aku gak setiap hari jualan. Biasanya aku jualan 2-3 hari seminggu," kata Fadil, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Fadil mengaku terinsipirasi dari kakaknya yang juga berjualan saat kuliah.
Uang dagangan kakaknya itu, ia gunakan untuk membeli makan dan bensin.
"Dari situ aku terinspirasi dan kemudian berlanjut sampai SMP aku juga masih jualan pempek. Bedanya aku waktu SMP ini jualin punya orang. Jadi aku cuma ambil untung Rp10 ribu sampai Rp20 ribu perhari. Waktu SMP itu uang yang cukup besar bagi aku," katanya.
Dikatakan Fadil, ia mulai berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Saat pertama kali jualan, Fadil mulanya menjajakan pempek dan juga pisang cokelat di sekolah.
Tak heran, dilihat dari berbagai kontennya di TikTok, tangan Fadil nampak lihai dalam membuat risol.
Namun beberapa waktu terakhir ini ia mengaku sudah jarang membawa risol jualannya itu lantaran banyaknya tugas sekolah yang harus dikerjakan.
Sehingga ia harus pandai membagi waktu dan sekolah tetap menjadi fokus utamanya.
Fadil mengatakan lebih sering membuat risol mayo di akhir pekan karena sekali membuat bisa jadi 100 potong.
"Modalnya Rp100 ribu bisa jadi 100 risol yang dijual untuk dua hari. Hari pertama aku bawa 50 pcs untuk balikin modal, hari kedua aku bawa 50 pcs untuk untungnya,"
"Waktu goreng risol aku mulai dari jam 5. Jadi bangun tidur jam setengah 5 lanjut salat, gosok seragam sekolah, siapin pelajaran terus baru goreng risol," ujarnya, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta.com/Nur Farrah Audina)