Pembangunan Bandar Udara Mentawai Diharapkan Genjot Pariwisata Setempat
Bandara yang awalnya disebut Bandara Rokot itu dikebut pembangunannya dalam rangka akselerasi pembangunan infrastruktur
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan Bandar Udara Mentawai (BUM) di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, kini hampir rampung.
Bandara yang awalnya disebut Bandara Rokot itu dikebut pembangunannya dalam rangka akselerasi pembangunan infrastruktur untuk menunjang mobilitas dari dan ke Mentawai.
Baca juga: Cuaca Buruk Landa Kepulauan Mentawai hingga Sebabkan Tanah Longsor
Keberadaan Bandar Udara Mentawai ini diharapkan dapat menggenjot perkembangan pariwisata Mentawai dan nantinya akan bermanfaat bagi banyak pihak.
Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Ngadiman mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran bandar udara di Mentawai yang sudah lama dinantikan.
Sebab, perkembangan pariwisata suatu daerah sangat tergantung pada kemudahan akses ke tempat wisata tersebut begitu juga biayanya.
Dan kini harapan besar perkembangan pariwisata di Mentawai semakin berkembang itu datang.
"Bagi investor, adanya Bandara Mentawai ini akan sangat bermanfaat untuk melakukan pembangunan infrastruktur pariwisata seperti pembangunan hotel dan berbagai sarana wisata. Keuntungan bagi Pemda Mentawai adalah meningkatnya PAD dari sektor pariwisata.
Tentunya keuntungan yang didapatkan oleh masyarakat setempat yang berpotensi terbukanya lapangan pekerjaan dan usaha-usaha turunan lainnya. Mudah-mudahan ini menjadi babak baru perkembangan pariwisata Mentawai ke depan untuk semakin maju," ujar Ngadiman dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum Asparnas Rinto Wardana Samaloisa mengatakan, kelas dan kapasitas Bandara Rokot memang sudah seharusnya ditingkatkan. Sebab, keberadaan bandara dapat menjawab persoalan transportasi yang sering dikeluhkan untuk datang ke Mentawai.
Baca juga: Dua Rumah Rusak Pascagempa M6,9 Kepulauan Mentawai
Setelah itu, mesti dibuat transportasi penghubung atau pelabuhan antar pulau di ujung Pulau Sipora seperti di Katiet atau Sao yang dekat dengan Pulau Pagai Utara. Dengan begitu, penyeberangan dari Pagai Utara ke Sipora dapat diperpendek.
Begitu juga di Pulau Siberut yang dekat dengan Sipora harus dibuat pelabuhan.
"Jika ini dapat dilakukan maka arus mobilitas warga dan para turis di keempat pulau utama di Mentawai tidak ada kendala lagi," jelas Rinto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.