IPW Desak Polri Copot dan Pidanakan Kapolsek Komodo yang Aniaya Satpam karena Tak Terima Ditegur
Perbuatan menganiaya tersebut tidak seharusnya dilakukan khususnya pada seorang Kapolsek.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
AKP Ivans Djarat pun mengklarifikasi masalah ini.
Ia mengaku dirinya saat itu tersulut emosi ketika ditegur korban.
"Saya pakai helm, ditegurlah saya. Dia sampaikan beberapa kali, tersulutlah emosi saya. Saya mengaku bahwa saya salah dan minta maaf," ujarnya kepada awak media, Rabu.
Ivans berdalih, saat kejadian itu ia sedang ada keperluan mendesak untuk membantu orang tua yang sedang sakit.
Baca juga: Kapolda Metro Rotasi Besar-besaran Kapolsek Hingga Kasat Narkoba di Wilayahnya, Berikut Daftarnya
"Namanya kita lagi urgent kan, dan saya harus bantu orang tua (ayah) saya yang sedang koma sekarang," kata dia.
Ivan mengaku mengetahui aturan mengenai larangan menggunakan helm saat bertransaksi di ATM.
Namun, ia beralasan tak ada logo larangan menggunakan helm di ATM tersebut.
"Iya tahu, tapi tadi tidak ada logonya, mungkin logonya di pintu."
"Memang kita lagi urgent lah, saya juga harus bantu bapak saya yang lagi koma sekarang," katanya.
Terkait adanya informasi yang mengatakan Ivan melakukan pemukulan di ruang tahanan Polsek Komodo, Ivans dengan tegas menyanggahnya.
"Nggak ada, hanya di depan situ saja (depan mesin ATM)," kilah Ivans.
AKBP Ari Satmoko selaku Kapolres Manggarai Barat mengatakan, kejadian antara Kapolsek Komodo dan petugas keamanan bank merupakan kesalahpahaman.
"Tentunya sebagai pimpinan di Polres Mabar saya menyayangkan. Upaya yang sedang kita lakukan dari Propam sedang proses mendalami," kata Ari, Rabu, dikutip dari Pos-Kupang.com.