Kesaksian Anggi Yurikno yang Identitasnya Dicuri Dokter Gadungan Susanto
Dokter Anggi Yurikno mengaku sama sekali tak tahu identitasnya dicuri Susanto untuk dipakai mendaftar sebagai dokter gadungan.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Namun, saat datang menjadi saksi, di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tertulis data dirinya itu berhasil dicuri Susanto dari media sosial Facebook.
"Kalau dari keterangan waktu BAP di Surabaya itu (data diri saya) didapatnya itu dari Facebook, dari makelar jual beli data yang ada di media sosial," ujar Anggi.
Padahal, aku Anggi, ia tak pernah mengunggah datanya ke media sosial.
"Seingat saya ya selama saya bekerja ini, saya belum pernah meng-upload data sama sekali, toh harus pun melamar, misalnya melamar pekerjaan, biasanya kita email," jelas Anggi.
Dijelaskan Anggi memang dirinya tak menerima kerugian secara materiil.
Namun, Anggi merasa dirinya dirugikan secara moril.
"Sebenarnya kalau untuk kerugian, nggak ada kerugian material, cuman memang kerugian secara moril karena mencatut nama saya," kata Anggi.
Anggi pun berharap Susanto data ditindak tegas atas perbuatannya ini.
Diketahui, terbongkarnya kedok Susanto sebagai dokter gadungan bermula saat RS PHC Surabaya hendak memperpanjang kontraknya.
Susanto telah menjadi dokter di RS PHC Surabaya sejak 2020 silam.
Ia melamar sebagai dokter saat RS PHC membuka lowongan kerja dua tahun yang lalu.
Setelah diterima, Susanto bertugas di Klinic K3 PT Pertamina EP IV Cepu, Jawa Tengah per 15 Juni 2020 sampai 31 Desember 2022.
Dari pengakuannya, Susanto mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan plus tunjangan.
Akibat ulah Susanto, Rumah Sakit PHC Surabaya merugi hingga Rp 262 juta.
Baca juga: Sosok Susanto, Dokter Gadungan Tipu Banyak RS, Aksi Sejak 2008 dari Kaltim ke Jawa, Pernah Dipenjara