Penahanan 8 Tersangka Kericuhan Rempang Ditangguhkan, Dapat Gelar Panglima Rempang
Berikut ini kabar terbaru soal kericuhan di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
Mengutip TribunBatam.id, tak sedikit warga yang memeluk dan memberikan selamat kepada mereka.
Diketahui, bentrok antar warga dengan polisi pecah di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau pecah, Kamis (7/9/2023) pagi.
Bentrok tersebut terjadi di Jembatan 4 Barelang Batam.
Baca juga: Kisruh di Pulau Rempang Rugikan Ekonomi Masyarakat, Warga Khawatir Melaut
Sementara duduk perkara bentrokan dipicu adanya warga yang menolak rencana pembangunan proyek nasional Rempang Eco City.
Buntutnya, warga dari belasan kampung adat di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, terancam direlokasi dari tanah kelahiran mereka.
Total ada 10.000 warga dari 16 kampung adat dilaporkan terdampak Rempang Eco City.
Saat itu, akan dilakukan pengukuran dan pemasangan patok.
Namun, warga mencegat polisi dan Satpol PP serta TNI di Jembatan 4 Barelang yang akan melakukan pemasangan patok.
Bahkan, mengutip TribunBatam.id, personel Brimob Polda Kepri dikerahkan untuk mencegah aksi anarkis.
"Brimob maju Brimob," sebut sejumlah anggota yang bertugas di sana.
Gas air mata juga dikeluarkan oleh pihak berwajib untuk mengurai massa.
"Kami imbau kepada saudara-saudaraku untuk membubarkan diri," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto sambil menggunakan pengeras suara, Kamis (7/9/2023).
Aksi pemblokiran juga pernah dilakukan pada bulan Agustus 2023 lalu.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, David Oliver Purba)(TribunBatam.id, Ucik Suwaibah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.