Nando Akui Masih Mencintai Mega tapi Tega Membunuhnya, Polisi: Buktinya Dia Memandikan Istrinya
Nando Kusuma Wardana (25) mengaku menyesal telah membunuh istrinya, Mega Suryani Dewi (24).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Nando Kusuma Wardana (25) mengaku menyesal telah membunuh istrinya, Mega Suryani Dewi (24).
Ia mengatakan, sebenarnya masih mencintai istri yang dinikahinya pada 2020 itu.
Namun, cinta ternyata tak membuat rumah tangga Nando dan Mega bahagia.
Nando malah tega menghabisi ibu dari dua anaknya itu.
Pembunuhan itu dilakukan Nando di rumah kontrakannya di Kampung Cikedokan, Desa Sukadani, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).
Atas perbuatannya itu, Nando sempat mencurahkan isi hatinya saat diperiksa tim penyidik Polres Metro Bekasi.
Baca juga: Tangisi Nasib Anaknya Tumbuh Tanpa Kasih Sayang Orang Tua, Nando Hanya Bisa Minta Maaf
Demikian disampaikan Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi.
Berita Rekomendasi"Ada merasa sedih, (bilang) 'saya masih mencintai istri saya'," ujar Twedi menirukan ucapan Nando, Senin (18/9/2023), dilansir TribunJakarta.com.
Twedi menuturkan, bukti penyesalan Nando itu dengan memandikan jasad sang istri.
"Menyesal, buktinya dia masih memandikan istrinya, katanya dia merasa menyesal," ungkap Twedi.
Sering melakukan KDRT
Sebelum tewas di tangan suaminya, Mega ternyata sudah kerap mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sebulan sebelum tewas, tepatnya pada 7 Agustus 2023, Mega sempat melaporkan Nando atas kasus KDRT.
Mega dianiaya oleh sang suami di rumah kontrakan mereka hingga mengalami lebam.
Ibu dua anak itu juga telah melakukan visum untuk menunjang laporannya.
Namun, laporan itu tak berlanjut karena Nando menyangkal tuduhan tersebut dan berdalih ia dan istrinya telah kembali tinggal serumah.
Pasca-insiden itu, Mega melanjutkan membangun bahtera rumah tangganya bersama Nando.
Namun, sebulan kemudian, Mega justru kembali mendapat kekerasan dari Nando, bahkan hingga merenggut nyawanya.
Melansir TribunJakarta.com, jauh sebelumnya, Nando rupanya pernah beberapa kali melakukan penganiayaan terhadap Mega.
Ibunda Mega, Linda mengatakan, penganiayaan yang dialami putrinya terjadi setelah melahirkan anak pertama.
Mega kerap mendapat perlakuan kasar dari sang suami.
"Waktu itu sebulan atau dua bulan lah (setelah melahirkan). Dipukul pakai buat masak itu, codet ya," ujarnya.
Kala itu, adik Mega tak terima dengan perlakuan Nando, mereka pun sempat berkelahi.
Karena peristiwa itu, Mega dan Nano sempat pisah rumah dalam waktu yang cukup lama.
"Udah hampir satu tahun tuh, tapi kenapa bisa kembali. Balikan lagi," kata Linda.
Kronologi pembunuhan
Baca juga: Nestapa Pernikahan Mega-Nando: Mesra di Medsos, Rumah Tangga Diwarnai KDRT Berujung Pembunuhan
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati mengatakan, pembunuhan itu terjadi pada Kamis (7/9/2023) pukul 22.00 WIB.
Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Nando dan Mega sempat terlibat adu mulut.
Karena cekcok itu, Nando naik pitam hingga menampar korban menggunakan tangan kanan, lalu menyeretnya dengan tangan kiri.
Setibanya di dapur, pelaku Nando mengambil pisau lalu melukai leher istrinya hingga tewas.
Setelah membunuh, Nando sempat membersihkan darah dan memandikan jasad korban.
Selanjutnya, Nando membaringkan korban di kasur dan diselimuti handuk.
"Ada barang bukti gayung karena pelaku bersihkan darah dan bercak darah."
"Termasuk memandikan bersih istrinya, sebelum dibawa (ke kasur), diselimuti handuk," kata Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Said Hasan di kesempatan yang sama.
Said menjelaskan, Nando juga sempat mencuci dan menjemur pakaian korban pada Jumat (8/9/2023) pagi.
Setelah itu, Nando menitipkan dua anak balitanya ke rumah orang tua korban.
"Abis dititipkan anaknya, pelaku lalu kebingungan. Karena kebingungan, pelaku mengunci kamat besrsama dengan mayat istrinya di dalamnya," papar Said.
Nando kemudian pergi ke rumah orang tuanya dan mengaku telah membunuh korban.
Mendengar pengakuan Nando, keluarga akhirnya mengantarkannya ke Mapolsek Cikarang Barat.
"Pelaku lapor ke kami telah membunuh istrinya. Lalu kami cek ke TKP dan benar didapati jasad korban terlentang di kasur," terang Rusnawati.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Siti Nawiroh)