Ketua PBNU Gus Falah Dorong Kepolisian Usut Tuntas Peristiwa Pencolokan Mata Siswi SD di Gresik
Anggota DPR RI ini juga mengingatkan pihak sekolah untuk transparan dan mendukung kerja kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru meminta kepolisian menindak tegas pelaku pencolokan mata siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik.
Diketahui, mata siswi berinisial SAH itu mengalami kebutaan usai dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya.
Baca juga: Kondisi Terkini Bocah SD Buta Dicolok Tusuk Bakso: Jalani MRI, Tak Ada Tanda Kekerasan di Mata
"Pihak kepolisian harus mengusut dan menindak pelaku pencolokan mata siswi tersebut," kata Gus Falah, panggilan akrabnya kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).
"Apabila pelakunya masih anak anak juga, atau dibawah umur, harus diselesaikan dengan menggunakan hukum pidana anak, intinya tetap harus ada tindakan," tambahnya.
Anggota DPR RI ini juga mengingatkan pihak sekolah untuk transparan dan mendukung kerja kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
Baca juga: Polda Jatim Bantu Polres Gresik Tangani Siswi SD yang Buta Dicolok Tusuk Bakso
Sebab, sambung Gus Falah, ada informasi yang menunjukkan kejanggalan sikap pihak sekolah.
"Mosok orang tua korban tidak dikasih rekaman CCTV saat kejadian oleh pihak sekolah, malah yang dikasih rekaman bulan Mei, ini ada apa?" ungkap Gus Falah.
Dia pun mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang memberikan sanksi kepada kepala sekolah SD tersebut.
"Dan bila terbukti ada upaya dari oknum-oknum sekolah untuk menutup-nutupi kasus itu, mereka harus ditindak tegas," tegas Gus Falah.
Sebelumnya, Samsul Arif (36) ayah korban SAH mengatakan, peristiwa itu terjadi karena anaknya tak mau memberi uang jajan ke pelaku.
Baca juga: Kondisi Terkini Bocah SD Buta Dicolok Tusuk Bakso: Jalani MRI, Tak Ada Tanda Kekerasan di Mata
Kejadian bermula saat SAH mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah. Saat itu korban tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Di sanalah pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya. Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusuk bakso.
SAH pun langsung lari dan membasuh matanya dengan air. Dia juga mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.
Di rumah, korban mengeluh kepada ayahnya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Setelah SAH dibawa ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan pada syaraf mata kanan sehingga SAH mengalami buta permanen.