Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Bocah SD di Konawe Dituduh Mencuri Uang hingga Kepalanya Dijitak Orangtua Murid

Bocah SD di Konawe lapor polisi karena dituduh mencuri dan kepalanya dijitak orangtua murid, kini langsung jalani visum

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kisah Bocah SD di Konawe Dituduh Mencuri Uang hingga Kepalanya Dijitak Orangtua Murid
Ist
Kolase foto ilustrasi anak SD dan seorang anak SD Negeri di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial AF dijitak kepalanua oleh orangtua murid karena dituduh mencuri. Bocah SD di Konawe lapor polisi karena dituduh mencuri dan kepalanya dijitak orangtua murid, kini langsung jalani visum 

Karena hal itu, AS mengajak anaknya untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya kepada Polres Konawe.

Kasi Humas Polres Konawe Bripka Sapri membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan kekerasan yang dilakukan orangtua murid tersebut.

Saat ini, kata Sapri, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

"Yang bersangkutan melapor pada hari Rabu (20/9/2023), sekitar pukul sembilan pagi," ujarnya, Rabu.

Kronologi Orangtua Murid Jitak Anak SD di Konawe

Beginilah kronologi orangtua murid jitak anak SD di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023) tersebut terjadi di dalam sekolah, saat jam pelajaran bagi murid-murid.

Kejadian dugaan kekerasan dalam sekolah itu berawal ketika korban AF dituduh mencuri uang oleh murid lainnya inial R, senilai Rp5 ribu.

BERITA REKOMENDASI

Hanya saja AF merasa tidak pernah mencuri uang milik R.

Tak terima, R kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ayahnya berinisial B.

B yang mendengar hal tersebut kemudian mendatangi sekolah AF dan R.

Di sana, AF yang masih berada dalam ruangan kelas dipanggil oleh B ke luar.

Saat berada di luar kelas itu, B langsung menjitak kepala AF.

Karena peristiwa itu, AF pun enggan untuk masuk kesekolah, padahal pada saat itu mereka sedang melangsungkan ulangan.

Orangtua AF berinisial AS mengatu awalnya tidak tahu bahwa anaknya tidak mau sekolah karena takut setelah mengalami kekerasan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sultra
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas