Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Masa Lalu Dokter Gadungan Susanto - Gus Iqdam Curhat Dibentak Petugas Imigrasi

Berikut berita populer regional dimulai terungkapnya masa lalu dokter gadungan Susanto hingga viral Gus Iqdam curhat bentak petugas imigrasi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Populer Regional: Masa Lalu Dokter Gadungan Susanto - Gus Iqdam Curhat Dibentak Petugas Imigrasi
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional dimulai terungkapnya masa lalu dokter gadungan Susanto hingga viral Gus Iqdam curhat bentak petugas imigrasi. 

Sebab selama 1 tahun dirawat oleh Siti Mauliah, bayi tertukar itu baru satu kali mendapatkan vaksin.

Hal itu terungkap dari video yang diunggah oleh kakak kandung Dian, Dina Serliana di TikTok.

Video itu memperlihatkan momen Daanish sedang menjalani pemeriksaan di puskesmas.

Kemudian Daanish pun harus dirujuk ke RSUD Cibinong hari ini, Rabu (20/9/2023).

Ada beberapa orang yang terlihat menangani pemeriksaan Daanish tersebut.

Disebutkan Dina, ada dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dan pihak puskesmas setempat.

Tampak ada seorang pria menanyakan soal riwayat imunisasi Daanish.

Berita Rekomendasi

Baca selengkapnya.

4. Atlet Futsal Kabupaten Blitar Ditendang saat Sujud Syukur, Ini Kata Asosiasi hingga Panitia

Detik-detik pemain futsal di Malang tendang kepala lawan yang selebrasi
Detik-detik pemain futsal di Malang tendang kepala lawan yang selebrasi (Tangkapan layar)

Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pemain futsal ditendang oleh lawannya saat sedang sujud syukur.

Ternyata, peristiwa tersebut terjadi saat ajang Porprov VIII Jawa Timur 2023 saat Tim Futsal Kabupaten Blitar bertanding dengan Tim Futsal Kota Malang.

Peristiwa tersebut terjadi saat babak kedua delapan besar yang digelar di Fatkhi Futsal Center, Sidoarjo, Rabu (13/9/2023).

Dalam video yang beredar, seorang pemain dari Blitar bernama Hanafi Jauhar Ahmad sedang selebrasi dengan melakukan sujud syukur.

Tiba-tiba, seorang pemain dari Kota Malang menendang Hanafi.

Pemain tersebut pun langsung mendapatkan kartu merah atas tindakannya.

Namun, Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Blitar menyampaikan, hingga kini belum ada sanksi yang diberikan terhadap pemain tersebut.

Wakil Ketua AFK Blitar, Febry Wahyu WIyono mengatakan, Komisi Disiplin (Komdis) Asosiasi Fustal Provinsi (AFP) Jatim belum mengeluarkan sanksi kepada pemain dari Kota Malang.

"Sebelum peristiwa itu, pada pertandingan antara Tim Futsal Malang Kota melawan Tim Futsal Kabupaten Pasuruan terjadi juga insiden serupa. Komdis segera menjatuhkan sanksi. Nah, ini sudah satu pekan sampai sekarang belum ada sanksi dari Komdis," ujar Febry kepada Kompas.com.

Ia pun berharap, Komdis AFP Jatim bisa jatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Harapan kami Komdis memberikan putusan segera sesuai regulasi yang ada untuk pembelajaran bagi yang lain di futsal,” ujarnya.

Febry mengatakan, Hanafi ditendang saat babak kedua.

Saat itu, tim Blitar melakukan tendangan pinalti yang dieksekusi oleh Nico Saputra.

"Gol ke-5 dicetak oleh Nico Saputra pada menit ke-39 lebih 40 detik melalui tendangan penalti titik kedua, jarak 10 meter dari gawang. Gol inilah kemudian Hanafi bersujud syukur. Tapi tiba-tiba seorang pemain Kota Malang menendang tubuhnya, kena bagian bahu kanan, bukan kepala ya," tutur Febry.

Baca selengkapnya.

5. Viral Gus Iqdam Curhat Dibentak-bentak Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta: Geger Geden

Berikut informasi soal Gus Iqdam curhat saat dirinya dibentak-bentak petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Pihak imigrasi berikan penjelasan.
Berikut informasi soal Gus Iqdam curhat saat dirinya dibentak-bentak petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Pihak imigrasi berikan penjelasan. (Kolase Tribunnews.com)

Video Muchamad Iqdam Cholid Ridlo alias Gus Iqdam curhat saat dirinya dibentak-bentak petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, viral di media sosial.

Gus Iqdam menceritakan pengalaman tidak menyenangkan tersebut saat dirinya mengisi pengajian di Majlis Sabilu Taubah Blitar Senin (18/9/2023).

Kejadian bermula Gus Iqdam bersama rombongannya hendak terbang ke Taiwan melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 15 September 2023 lalu.

Gus Iqdam menjelaskan, pada awalnya pengurusan dokumen di bagian imigrasi berjalan lancar.

Semua rombongan sudah mendapatkan stempel di masing-masing visa dan paspornya.

"Tiba-tiba ada ada satu petugas imigrasi Jakarta bertanya 'Mau ke mana ini?'. Mau ke Taiwan jawab saya," kata Gus Iqdam mengulang percakapannya kala itu.

Petugas imigrasi kemudian bertanya perihal keperluan Gus Iqdam dan rombongan ke Taiwan.

Belakangan diketahui, kedatangan Gus Iqdam untuk menghadiri undangan pengajian.

Gus Iqdam sengaja menggunakan visa kerja agar tidak terkena masalah.

"Daripada kita nanti kayak Mas Percil, aku dipenjara kan tidak lucu. Visa ku visa kerja."

"Karena pulang dari Taiwan saya dapat angpau. Akhirnya sayang ngomong (ke petugas) ada kunjungan kerja," ucapnya.

Selepas itu, kata Gus Iqdam, dirinya terus dicecar pertanyaan.

Petugas bertanya kapan Gus Iqdam dan rombongan pulang.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas