Kesaksian Warga Dengar Dentuman Keras dari Laut Malunda Majene Sulawesi Barat
Namun pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh aktivitas gempabumi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Warga Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dihebohkan dengan suara dentuman misterius terdengar di Perairan Malunda, pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.
Suara dentuman itu bikin heboh terutama di media sosial.
Apalagi ada yang menyebut itu adalah gempa bumi bawah laut.
Namun pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh aktivitas gempabumi.
Masyarakat sekitar diminta untuk tetap tenang dan tidak panik.
Baca juga: Apakah Dentuman di Sumenep Jawa Timur Masuk Kategori Fenomena Alam? Ini Penjelasan Pakar ITS
Devi Ardiansyah, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang, memastikan hal ini.
Ia menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Gempabumi Regional IV BBMKG Wilayah IV Makassar menyusul laporan masyarakat tentang suara dentuman di wilayah laut barat Malunda.
Berdasarkan hasil koordinasi, ditegaskan bahwa dentuman yang terjadi di wilayah laut Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene pada Minggu 24 September sekitar pukul 11.30 Wita siang tadi, tidak bersumber dari aktivitas gempabumi.
Hasil analisis dari Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang bersama Pusat Gempabumi Regional IV BBMKG Wilayah IV Makassar menunjukkan beberapa faktor penting terkait kejadian ini.
Pusat Gempabumi Regional IV (PGR IV) menjelaskan bahwa dalam rentang waktu antara pukul 10.00 hingga 12.00 Wita, tidak ada catatan aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Barat.
Selain itu, tidak ada kondisi cuaca ekstrem seperti awan cumulonimbus, kilat, petir, atau guntur yang dapat memicu ledakan tersebut.
Oleh karena itu, hingga saat ini, sumber pasti dari dentuman misterius tersebut masih belum dapat dipastikan.
Devi Ardiansyah menekankan atas kejadian ini warga tidak panik.
"Kepada masyarakat, dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya