Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Wanita di Sragen Dianiaya Mantan Pacar, Dipicu Foto Perempuan Lain

Viral sebuah video yang menunjukkan aksi penganiayaan yang dilakukan seorang pria kepada seorang wanita di sebuah kafe di Sragen, Jawa Tengah

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Seorang Wanita di Sragen Dianiaya Mantan Pacar, Dipicu Foto Perempuan Lain
TRIBUNSOLO.COM/SEPTIANA AYU LESTARI
(Kiri) Tangkapan layar seorang perempuan dipukul hingga ditendang oleh pacarnya sendiri di Kabupaten Sragen. (Kanan) Iren Junita (23) perempuan di Sragen menunjukkan surat laporan polisi terhadap pacarnya 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan tindak penganiayaan seorang pria kepada seorang wanita ramai beredar di media sosial.

Aksi penganiayaan tersebut terjadi di sebuah kafe di Sragen, Jawa Tengah.

Terlihat, pria tersebut memukul, mencekik leher perempuan, hingga menendangnya.

Korban bernama Iren Junita (23) sedangkan pelaku berinisial BDS (24).

Iren mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika hubungan asmara keduanya kandas pada 17 September 2023 lalu.

Namun, Iren ingin memiliki hubungan yang baik dengan BDS.

"Awalnya putus tanggal 17 September, kalau putus baru dua hari kan masih ada rasa sayang, dua hari setelah putus, saya ngajak dia makan disini," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (28/9/2023).

BERITA TERKAIT

Keduanya pun bertemu di kafe milik Iren, lalu ia ingin mengecek CCTV menggunakan HP BDS.

"Kebetulan saya ingin cek CCTV, CCTV-nya disini ada 2 akun, satu di HP saya, satu di HP dia, kebetulan punya saya lemot, saya pakai punya dia dan HP dikasih ke saya," jelasnya.

Baca juga: Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap Tuai Simpati Pengusaha Jambi, Siap Beri Beasiswa hingga S1

Namun, saat membuka ponsel BDS, Iren melihat foto perempuan lain.

Saat berboncengan dengan motor, Iren menanyakan hal tersebut kepada BDS.

"Saya tanya, kamu ada hubungan apa sama si ini? dia bilang, kamu kok gak ada aturan sih buka galeriku, ya aku masih ingin tahu, setelah itu dia marah, dan saya diturunkan di pinggir jalan," jelasnya.

Saat ditinggal pergi, ponsel BDS masih dipegang oleh Iren.

Iren kemudian membuat WhatsApp Status bertuliskan "Selamat ya Y".

BDS yang mengetahui hal tersebut pun mendatangi Iren di kafe dan langsung marah-marah.

Iren didorong hingga dicekik oleh BDS.

Ternyata, kejadian penganiayaan tersebut tak dilakukan hanya sekali saja.

Iren sebelumnya sempat bercerita mendapatkan perlakuan kasar kepada ibu BDS.

Mendengar cerita Iren, ibu dari BDS pun menemui pelaku, namun pelaku justru tambah marah dan mendatangi Iren di kafenya.

"Setelah mendengarkan cerita saya, ibunya ini ke kamarnya, dan menurut cerita versi ibunya, katanya ibunya menangis, Mas BDS marah, datang kesini lagi, langsung menghajar saya seperti itu," jelasnya.

Iren pun mendapatkan luka di di lengan hingga mulut.

"Lebam-lebam di lengan kiri, lengan kanan, dada, mulut kiri atas sobek berdarah, kepala lebam, leher tengah, paha bagian kanan kiri lebam," terangnya.

"Bagian kepala yang habis kena pukul ini, kalau saya buat tertawa masih sakit," ujarnya.

wanita korban penganiayaan di sragen
Iren Junita, warga Sragen yang menjadi korban kekerasan fisik oleh pacar sendiri

Baca juga: Kondisi Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap, Korban Jalani Visum usai Dipukul Berulang Kali

Dilaporkan ke Polisi

Iren mengatakan, total ada empat kali ia dipukul.

"Total 4 kali aku dipukul, sejak 19 September dan yang terakhir tanggal 24 September kemarin," kata Iren saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (28/9/2023).

Ia pun kini telah melaporkan apa yang ia alami ke Polres Sragen.

"Sekarang sudah saya laporkan ke polisi, ke Polres Sragen," ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku tak tega melaporkan BDS ke polisi.

"Kalau saya sebenarnya nggak tega, karena masa depannya masih panjang, saya tidak bisa pungkiri, saya masih suka, masih cinta," jelasnya.

Iren mengatakan, BDS dan ibunya sempat mendatangi Iren agar mencabut laporan tersebut.

Namun, Iren tetap melanjutkan proses hukum.

"Ya mau gimana lagi, biar diproses dulu, kedepannya nanti gimana, biar hukum yang menindaklanjuti," ujarnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas