5 Fakta Babi Nyelonong Masuk Rumah Ketua DPRD Kuningan, Kapolsek Jalaksana: Bukan Babi Ngepet!
Peristiwa babi masuk rumah Ketua DPRD Kuningan viral, sang pemilik rumah hingga Kapolsek Jalaksana angkat bicara bantah itu babi ngepet.
Penulis: Theresia Felisiani
Hal itu disampaikannya dalam agenda BISIK (Bincang Politik Asyik), di ruang kerjanya, Kamis (11/8/2022).
Zul mengaku ideologi nasionalis mengalir dari sang ayah, juga pernah menjadi anggota DPRD dari PDI.
Nilai-nilai nasionalisme, kata Zul, makin tertanam setelah membaca buku-buku Soekarno.
"Ya mulai Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, itu saya baca sampai selesai. Dan itu mempengaruhi pemikiran saya," kata Zul, dilansir dari Tribun Cirebon.
Sejak SD, ia kerap melihat aktivitas-aktivitas politik yang ketika itu hanya diikuti tiga partai.
Zul mencermati bagaimana sentralistik kekuasaan membuat orang takut untuk berbicara hal berbeda dengan penguasa.
"Waktu itu kan Golkar, PPP dan PDI. Walau ada pemilu, orang sudah tahu pemenang pasti Golkar. Pemenang tunggal. Orang jadi takut untuk memiliki pandangan yang berbeda saat itu," ujar Zul.
Zul lalu terjun ke dunia jurnalistik, menjadi wartawan atau koresponden di daerah.
Melalui profesi kewartawanan itu, Zul semakin memperkuat jaringan dan relasi di masyarakat.
Memasuki masa Reformasi, Zul menyebut terjadi perubahan besar-besaran.
Ia pun turut mendirikan posko Gotong Royong yang diinstruksikan Megawati Soekarnoputri agar didirikan di Pulau Jawa dan Bali.
"Iya, waktu terjadi reformasi dan saya masih ingat, ketika Ibu Mega menginstruksikan pembangunan posko Gotong Royong daerah Pulau Jawa dan Bali. Saya disitu menggebu-gebu dan semangat mendirikan posko dengan bahan bangunan seadanya. Dan di situ mulai terbangun kepercayaan kader di sekitar mendaulat saya jadi ketua PDIP tingkat desa," ujar Zul lagi.
Berkat aktif dalam kegiatan, Zul pernah didaulat menjadi Ketua Ranting PDI tingkat desa.
Kisah lain saat menjadi kader PDI jaman dulu, kata Zul mengaku sering melakukan koordinasi dengan intansi pemerintah yang dikenal dengan Kantor Sosial Politik.
"Ya, siapapun kadernya, untuk partai kami dan PPP itu sering mendapat pembinaan dari Sospol (Sosial Politik)," ujarnya.
Masuk menjadi pejabat legislatif hingga sekarang menjadi Ketua DPRD Kuningan, Zul mengaku bahwa itu mulai mengikuti pemilihan legislatif 2004 hingga saat ini.
"Ya, saya di DPRD ini sudah empat peride atas kepercayaan masyarakat. Sebab untuk menjadi anggota dewan itu hanya satu, yaitu memberikan pelayanan dan perhatian pada masyarakat. Itu menjadikan saya untuk tetap melakukan pengabdian seperti ini," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJatim.com/TribunCirebon.com)