Penampakan Kebakaran Hutan di Gunung Lawu, Meluas hingga 1.100 Hektare, Water Bombing Diupayakan
Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Gunung Lawu telah meluas hingga 1.100 hektare.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran yang terjadi di Gunung Lawu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah menghanguskan 1.100 hektaree lahan dan hutan.
Kobaran api bahkan terus meluas hingga wilayah Kabupaten Magetan dan sebagian Karanganyar, Jawa Tengah.
Personel yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Perhutani, dan dibantu warga setempat, terus berupaya memadamkan api.
Api pertama kali diketahui pada Jumat (29/9/2023) lalu.
"Kebakaran di Gunung Lawu sampai hari ini meluas hingga 1.100 hektare," ucap Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Subroto, dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Warungnya di Puncak Gunung Lawu Tak Terbakar, Ini Sosok Mbok Yem yang Pernah Ditandu Turun Gunung
Baca juga: Mbok Yem Bertahan meski Gunung Lawu Kebakaran, Tetap di Warung Demi Kucing dan Hewan Peliharaan
Kobaran api terus meluas karena angin di wilayah ketinggian bertiup kencang.
Kondisi medan yang curam juga mempersulit personel gabungan untuk menjangkau api.
"Pemadaman dengan membuat sekat ilalang agar api tidak terus menyebar," ujarnya.
Untuk memadamkan api, Gatot mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan pemadaman menggunakan helikopter atau water bombing.
Metode water bombing ini dianggap efektif karena dapat menjangkau wilayah kebakaran dengan medan curam yang sulit dijangkau.
Sebelumnya, metode water bombing juga digunakan untuk memadamkan api di Gunung Arjuno dan Gunung Bromo.
"Saat ini kami sedang melakukan survei lokasi pendaratan helikopter untuk water bombing, termasuk mencari embung sumber air yang terdekat," ungkap Gatot.
Angin Kencang Persulit Pemadaman
Baca juga: Hutan Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Masih Bertahan di Puncak dan Warungnya Masih Utuh
Sementara itu, seorang relawan bernama Roland Yana menyebut titik api pertama kali diketahui di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, Jumat (29/9/2023).
Warga Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo itu menyebut sebelumnya warga mampu memadamkan sejumlah titik api.