Kabut Asap Menebal di Kalsel, Dinkes Minta Sekolah Daring hingga Pencegahan ISPA di Kabupaten HST
Berikut ini berita kabut asap yang terjadi di Kalimantan Selatan. Dinkes meminta pemerintah terapkan kebijakan WFH untuk ASN dan sekolah daring.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga dirasakan sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.
Kabut asap tersebut membuat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) melonjak.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan merekomendasikan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Rekomendasi tersebut diberikan bagi ASN yang memiliki risiko tinggi seperti ibu hamil, ASN yang mempunyai komorbid, hingga mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
Diketahui, dari data Dinkes Kalsel, pekan ke-38 tahun 2023, di Banjarbaru kasus ISPA tercatat ada 846 kasus.
Angka tersebut menjadi kasus ISPA tertinggi, disusul Banjarmasin dengan 825 kasus.
Baca juga: Sumsel Dikepung Kabut Asap, Disdikbud Minta Sekolah Kurangi Kegiatan hingga Imbauan Kapolda
“Proporsi kasus ISPA di Banjarbaru selama September 2023 mencapai 1,3 persen, dan merupakan wilayah yang paling terdampak karhutla,” kata Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, melihat melonjaknya kasus ISPA, pihak Dinkes Kalsel juga merekomendasikan sekolah untuk melaksanakan sekolah daring di beberapa wilayah di Kalsel.
“Direkomendasikan untuk pelaksanaan sekolah daring di wilayah Banjarbaru dan daring selektif di wilayah Banjarmasin dan Banjar,” ujarnya.
Karhutla Sebabkan Kualitas Udara di Kabupaten HST Memburuk
Karhutla juga membuat kualitas udara di Kabuapten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel memburuk.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes HST, Abdi Budiman.
Ia mengatakan, kualitas udara dalam beberapa hari terakhir di HST sedang memburuk.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk mencegah peningkatan kasus ISPA.
Baca juga: Kabut Asap Tebal Imbas Kebakaran Lahan di Sampit Kalteng Tidak Ganggu Penerbangan
"Dengan penguatan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) melalui promosi kesehatan dan pentingnya menjaga lingkungan," jelasnya, dikutip dari BanjarmasinPost.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.