Indralaya Ogan Ilir Terdampak Kabut Asap, Warga: Mata Perih, Kami Terganggu
Warga Indralaya juga mengeluhkan matanya perih serta terganggu dengan adanya kabut asap karena jarak pandang yang berkurang.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengganggu warga Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Terlebih kabut asap yang telah terjadi sejak beberapa waktu lalu membuat kualitas udara masuk dalam kategori tidak sehat.
Warga Indralaya juga mengeluhkan matanya perih serta terganggu dengan adanya kabut asap karena jarak pandang yang berkurang.
"Kami sangat terganggu dengan kabut asap ini, di samping memang cuaca panas," kata Firman, seorang warga Indralaya, Jumat (6/10/2023).
Selain jarak pandang terbatas, warga juga mengeluhkan mata perih setiap beraktivitas di luar rumah.
Menurut Firman, sejak kabut asap melanda Ogan Ilir, dirinya membatasi aktivitas, kecuali untuk keperluan mendesak.
Baca juga: Kabut Asap di Palembang Ikut Berdampak ke Aktivitas Transportasi Air, Jarak Pandang Terbatas
"Asap ini bahaya terutama bagi anak-anak. Di rumah maupun sekolah, anak berair mata terus karena mata perih," ujar Firman.
"Saya juga sama, mata perih," imbuhnya.
Bagi warga lainnya, kabut asap terasa sangat mempengaruhi kebugaran fisik meskipun rajin berolahraga.
Seperti dikemukakan Yuni, pelatih olahraga bela diri taekwondo yang biasa menggelar latihan di lapangan Mapolsek Indralaya.
"Tetap latihan walaupun ada kabut asap," kata Yuni.
Menurutnya, ancaman terbesar kabut asap saat intensitas latihan sedang tinggi, di mana tubuh banyak menghirup oksigen.
Udara yang tercemar dikhawatirkan dapat menimbulkan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Kalau ada asap terus-menerus, berdampak ke daya tahan fisik. Gampang lelah," kata dia.
Berdasarkan data dari BPBD periode Januari hingga Oktober 2023, terjadi 214 kali kebakaran hutan dan lahan di Ogan Ilir.
"Adapun luas lahan terbakar 917 hektar. Terbanyak ada di empat wilayah kecamatan yakni Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya dan Indralaya Utara," jelas Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat, dihubungi terpisah.
BPBD Ogan Ilir pun mendirikan posko karhutla di empat kecamatan tersebut dan di 14 desa rawan kebakaran.
"Posko-posko karhutla ini bertujuan untuk memonitor kebakaran dan juga mempermudah koordinasi Satgas Karhutla," kata Edi.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Warga Indralaya OI Keluhkan Mata Perih dan Gampang Lelah Gara-gara Kabut Asap Karhutla
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.