Viral Video Seorang Guru Diduga Bully Siswanya karena Anak Petani, Kini Mengaku Menyesal
Seorang guru di Sumatera Selatan diduga bully muridnya karena anak dari seorang petani. Aksinya itu mengundang amarah dari siswa lainnya.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan aksi guru diduga melakukan perundungan atau bullying kepada muridnya sendiri, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @terangmedia, Jumat (8/10/2023) terlihat seorang siswa tengah berdiri di hadapan gurunya.
Diduga, saat itu guru tersebut membully muridnya yang merupakan anak seorang petani.
Tak terima, perekam video seakan membela temannya itu.
“Astagfirullah, petani pekerjaan tonji pak. Yang penting tawwa halal ji,” kata siswa perekam video.
“Kenapa ki salahkan anak petani? Tidak terima ka pak, kah temanku,” sambungnya.
Baca juga: Viral Foto Ketua KPK Bersama Mentan, Atlet Badminton: Itu Banyak Orang Bukan Berdua
Tak berselang lama, para siswa yang berada di ruang kelas itu kemudian mendekat ke guru tersebut seakan tidak terima.
Terlihat suasana pun semakin memanas.
Bahkan, beberapa siswa terlihat menenangkan temannya yang sempat emosi.
Rupanya, peristiwa tersebut terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Takalar, Sulawesi Selatan.
Kepala Komite SMAN 3 Takalar Dr Nawir Rahman membenarkan kejadian itu berada di SMAN 3 Takalar di kelas 12 dan langsung diminta konfirmasi ke guru bersangktuan dan siswa-siswi yang ada ruangan tersebut.
Ia menyebut para siswa mengaku tak mau lagi guru itu mengajar di kelasnya.
"Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu tapi siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Nawir, Kamis (5/10/2023), dikutip dari TribunSumsel.
Selaku ketua komite Dr Nawir menyampaikan penyesalan yang mendalam serta prihatin terhadap kondisi yang terjadi.
Namun, ia berharap kejadian tersebut bisa diusut apa yang menjadi akar masalah, karena sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak sehingga harusnya menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lain.
"Tentu selaku ketua komite prihatin terhadap kejadian tersebut bilamana semua akar masalah terungkap secara terang benderang," ujar Dr Nawir Rahman.
Ia menambahkan pengawas dan cabang dinas sempat hadir ke SMAN 3 Takalar.
Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel sudah menelepon untuk meminta laporan lengkap mulai dari kronologi kejadian dan penyebabnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/Thalia Amanda Putri)