Buku LKS SD di Banyumas Muat Materi Gambar Menyerupai Kartu Domino, Dindik Beri Penjelasan
Gambar peraga di lembar kerja siswa (LKS) SD di Banyumas dianggap mirip kartu gaple dan kartu remi
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di salah satu SD di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, berisikan gambar yang menyerupai kartu domino dan kartu remi.
Hal tersebut mendapatkan atensi dari beberapa pihak, termasuk dari Pegiat Forum Guru Banyumas (Figurmas), Agus Wahyudi.
Ia meminta seluruh pihak untuk selektif dalam memilih buku belajar siswa.
"Diupayakan jangan sampai ada kontra persepsi. Kalau sudah persepsi itu sulit mencari titik tamunya,"
"Saran saya menghindari contoh-contoh persepsi yang negatif," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Atributnya Dirusak di Banyumas, Ini Tanggapan Anies
Hal tersebut juga dilakukan supaya tak menimbulkan persepsi buruk di orang tua murid.
"Agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas turun melalui pengawas sekolah," ujarnya.
Agus Wahyudi juga mengatakan, pengawas sekolah perlu melakukan audit buku-buku yang sudah beredar.
"Kalau ragu diskusi dengan guru guru yang lain,"
"Yang kedua peran pengawas sekolah perlu melakukan audit buku buku yang sudah diedarkan," jelasnya.
Sedangkan kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Bayumas, Ichya Mahluqie mengatakan, buku terbitan dari Kemdikbud juga menampilkan ilustrasi gambar yang sama.
Maksud dari penyusun buku tersebut adalah ilustrasi bilangan angka atau penjumlahan ke dalam sebuah permainan kartu.
"Beberapa guru yang saya tanyakan juga tidak ada yang mempersepsikan itu sebuah pengenalan kartu remi atau domino ke anak,"
"Kalau kita lihat lebih detail lagi sebenarnya tidak spesifik mengarah ke kartu remi atau domino kalau menurut kami ya ini soal persepsi saja," jelasnya.
Baca juga: Perdagangkan Satwa Dilindungi Via Facebook, Pria Banyumas Ditetapkan sebagai Tersangka
Kata PGRI
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyumas, Sarno meminta untuk menarik buku LKS tersebut.
Pasalnya LKS tersebut membuat polemik di masyarakat.
"Kami memberi saran saja ke dinas, sebaiknya ditarik saja, (karena) jadi polemik," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Sarno menuturkan, peraga matematika semestinya menggunakan media lain.
"Tidak perlu pakai (gambar mirip) domino yang seperti itu. Jadi unsur edukasinya harus tetap ada," ujar Sarno.
Ia juga mengatakan, penggunaan LKS juga harus selektif supaya tak menimbulkan polemik berkepanjangan di masyarakat.
"Harus lebih berhati-hati. Jangan membuat polemik," kata Sarno.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)(Kompas.com, Fadlan Mukhtar Zain)