Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkot Palembang Anggarkan Rp6 Miliar untuk Penanganan ISPA terkait Dampak Kabut Asap

Berikut ini kabar terbaru soal kabut asap di Kota Palembang. Pemkot siapkan dana Rp6 miliar untuk atasi ISPA.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pemkot Palembang Anggarkan Rp6 Miliar untuk Penanganan ISPA terkait Dampak Kabut Asap
SRIPO/Syahrul
Kabut asap karhutla yang melanda Kota Palembang pada Sabtu (7/10/2023) makin tebal, akibatnya tiang Jembatan Ampera menghilang dari pandangan mata. Jarak pandang di jalan raya pun terbatas. Kini Pemkota Palembang anggarkan Rp6 miliar untuk penanganan ISPA. 

TRIBUNNEWS.COM - Kota Palembang, Sumatera Selatan masih diselimuti kabut asap.

Kabut asap tersebut membuat sejumlah warga terserang Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA).

Melihat hal tersebut, Pemkot Palembang mengalokasikan anggaran sebanyak Rp6 miliar untuk penanganan ISPA.

Penderita ISPA di Kota Palembang sejauh ini mencapai 14 ribu lebih pada akhir September 2023.

Jumlah tersebut, kata Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, terus meningkat seiring dengan kualitas udara yang memburuk.

“Ini menyangkut kesehatan masyarakat karena penderita ISPA begitu tinggi walau asap bukan dari Palembang,” kata Dewa, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Komisi III Desak Polisi All Out Tangkap Pembakar Hutan: Agar Kabut Asap Tak Jadi Agenda Tahunan

Mengutip Kompas.com, Dewa mengatakan bahwa hujan diprakirakan baru turun pada awal November 2023 mendatang.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut membuat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih sangat tinggi di Kota Palembang.

“Dari sekarang terus kita antisipasi agar tidak terjadi lonjakan ISPA karena prakiraan BMKG hujan baru turun di awal November,” beber dia.

Turunnya hujan, lanjut Dewa, bisa membuat kualitas udara di Kota Palembang kembali normal.

Ia pun berharap, daerah yang lahannya terbakar bisa cepat diatasi.

“Harapannya agar Kabupaten yang lahannya terbakar cepat ditanggulangi agar asap tidak lagi terbawa ke Palembang,” harapnya.

Diketahui, karhutla masih terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki luasan lahan gambut terbesar.

Titik panas juga muncul di Ogan Ilir dan menyebabkan asap karhutla terbawa angin ke Palembang.

KEMBALI TEBAL - Kondisi udara kota Palembang kembali buruk. Kabut asap karhutla terlihat pekat menyelimuti Jembatan Ampera, Jumat (6/10/2023). Berdasarkan laporan harian Stasiun Palembang Bukit Kecil ISPU Kota Palembang pukul 08.00 PM2,5 di posisi angka 241, lebel merah. (SRIPO/SYAHRUL)
KEMBALI TEBAL - Kondisi udara kota Palembang kembali buruk. Kabut asap karhutla terlihat pekat menyelimuti Jembatan Ampera, Jumat (6/10/2023). Berdasarkan laporan harian Stasiun Palembang Bukit Kecil ISPU Kota Palembang pukul 08.00 PM2,5 di posisi angka 241, lebel merah. (SRIPO/SYAHRUL) (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)

Baca juga: Padang Masih Diselimuti Kabut Asap, Warga Renta Diingatkan untuk Gunakan Masker

Luas Karhutla di Sulmsel Naik

Karhutla di Sumatera Selatan diketahui ada di beberapa wilayah, seperti Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin, dan Muara Enim.

Akibatnya, luasan lahan yang terbakar makin bertambah.

Mengutip TribunSumsel.com, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian kristanto mengungkapkan, karhuta di Sumsel meningkat drastis pada September 2023.

"Pada Januari hingga Agustus 2023, ada 4.082 hektare. Sedangkan selama September 2023 ada penambahan sekitar 28.413 hektare. Karenanya secara total sepanjang Januari hingga September tahun ini sudah ada 32.496 hektare lahan terbakar," kata Ferdian, Senin (9/10/2023).

Dari data yang ia peroleh, Kabupaten OKI masih menjadi wilayah dengan titik api terbanyak.

"Jika head to head dengan 2019 masih jauh. Periode yang sama di 2019 itu diangka 52.000 hektare. Namun, tentunya ini bukan lagi masalah angka tapi dampak dan bahayanya," kata Ferdian.

Pihaknya, saat ini berfokus untuk pemadaman.

Baca juga: Kabut Asap di Pekanbaru, Anak TK Pakai Masker saat Belajar hingga Kata PJ Wali Kota

"Fokus kita memang pemadaman karhutla di OKI. Disini banyak terjadi kasus Karhutla di lahan gambut, dan asap yang ditimbulkan inilah yang mengarah ke Palembang," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alasyahbana mengatakan hal serupa.

"Bukan hanya luasan lahan yang meningkat, juga terjadi peningkatan titik panas di Sumsel. Dari hasil rapat koordinasi dengan Wamen LHK tadi memang ada peningkatan jumlah luasan karhutla," katanya.

Pihak BPBD juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak supaya karhutla bisa cepat terselesaikan.

"Pj Gubernur Sumsel sudah mengajak perusahaan perkebunan untuk berpartisipasi demi penanganan karhutla, termasuk juga TMC," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Linda Trisnawati)(Kompas.com, Aji YK Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas