Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berbagi Air Bersih Ringankan Masyarakat yang Alami Kekeringan di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Langkah mendistribusikan dilakukan untuk meringankan warga yang semakin sulit mendapatkan air bersih dengan berbagi air bersih kepada masyarakat.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Berbagi Air Bersih Ringankan Masyarakat yang Alami Kekeringan di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Istimewa
Paguyuban Alumni Smanco 91 dan Rekan (P91&R) bersama Pagarsih menginisiasi langkah untuk berbagi air bersih di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Kelompok yang terdiri dari alumnus SMAN 1 Comal tersebut mendistribusikan sebanyak 43 tangki atau sekitar 230.000 liter air bersih ke sejumlah desa baik di wilayah pegunungan, di Kecamatan Belik dan wilayah di Pantura. 

TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Efek fenomena El Nino menyebabkan sebagian besar wilayah di Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Akhir-akhir ini masyarakat mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena kekeringan yang melanda.

Salah satu kelompok masyarakat yaitu Paguyuban Alumni Smanco 91 dan Rekan (P91&R) bersama Pagarsih menginisiasi langkah untuk berbagi air bersih di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Kelompok yang terdiri dari alumnus SMAN 1 Comal tersebut mendistribusikan sebanyak 43 tangki atau sekitar 230.000 liter air bersih ke sejumlah desa baik di wilayah pegunungan, di Kecamatan Belik dan wilayah di Pantura.

Baca juga: Ganjar Bantu Sumur Artesis, Warga Desa Muncang Tasikmalaya Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Ketua P91&R Edy Keswoyo mengatakan, kegiatan dilakukan bersama puluhan anggota dan relawan di belasan desa di Kecamatan Cikedung, Kecamatan Pulosari dan Kecamatan Bodeh.

Langkah mendistribusikan dilakukan untuk meringankan warga yang semakin sulit mendapatkan air bersih dengan berbagi air bersih kepada masyarakat.

"Setidaknya untuk berbagi kepada sesama. Semoga bisa membantu mereka yang membutuhkan," kata Eddy.

Kekeringan Ekstrem di Jateng

Berita Rekomendasi

Seperti diberitakan Tribun Jateng, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kekeringan ekstrem masih melanda Jawa Tengah.

Saat ini, terdapat 44 persen wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan ekstrem.

Hasil Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dasarian III September 2023 merinci 30 kabupaten/kota masuk kategori awas.

Yakni sebagian besar wilayah Kab. Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Brebes, Tegal; sebagian wilayah Kab. Cilacap, Banyumas, Pemalang, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Sragen, Boyolali, Jepara, Rembang dan Demak.

Baca juga: Warga Serang Banten, Terima Bantuan Air Bersih di Tengah Kemarau Panjang yang Melanda

Sebagian kecil wilayah Kab. Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Kab. Semarang, Temangung, Wonosobo dan Banjarnegara juga masuk kategori awas.

Kategori siaga meliputi sebagian wilayah Kab. Magelang, Pekalongan, Cilacap, Pemalang; Sebagian Kecil Wilayah Kab. Brebes, Tegal, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Karananyar, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Kab & Kota Semarang, Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen dan Purworejo.

Adapun kategori waspada meliputi sebagian kecil wilayah Kab. Brebes, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kab & Kota Semarang, Salatiga, Demak, Jepara, Kudus, Pati, rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Boyolali, Magelang, Temanggung, wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Purworejo dan Klaten.

Alumni Smasco 91 Distribusikan Air Bersih di Pemalang_1
Paguyuban Alumni Smanco 91 dan Rekan (P91&R) bersama Pagarsih menginisiasi langkah untuk berbagi air bersih di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Kelompok yang terdiri dari alumnus SMAN 1 Comal tersebut mendistribusikan sebanyak 43 tangki atau sekitar 230.000 liter air bersih ke sejumlah desa baik di wilayah pegunungan, di Kecamatan Belik dan wilayah di Pantura.

Sementara sebagian besar wilayah Kab. Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Kota Semarang ; sebagian wilayah Kab. Sragen, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas; Sebagian Kecil wilayah Kab. Cilacap, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Tegal, Kab. Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen dan Purbalingga tidak ada peringatan.

Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan curah hujan dasarian III September 2023 masih rendah. Sehingga membuat Jawa Tengah masih dilanda kekeringan.

"Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Dasarian III September 2023, 44 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria kekeringan ekstrem (> 60 hari tanpa hujan), 15 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria sangat panjang (31 – 60 hari tanpa hujan), 1,4 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria panjang (21 – 30 hari tanpa hujan)," kata lis dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Infrastruktur Sanitasi dan Air Bersih Jadi Kebutuhan Dasar Warga Wonogiri yang Terdampak Kekeringan

Iis menambahkan, beberapa daerah di Jateng mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria menengah hingga pendek, yakni rentan 1-20 hari.

"33 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria menengah (11 – 20 hari tanpa hujan), 0,6 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria pendek (6 – 10 hari tanpa hujan) dan 6.1 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan)," imbuhnya.

Hasil prakiraan deterministik curah hujan dasarian I dan II Oktober 2023 menyebut, curah hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (0 - 50 mm).

"Untuk dasarian III Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm), kecuali sebagian kecil wilayah Purbalingga, Pekalongan, Banjarnegara dan Kebumen masuk dalam kriteria menengah (51 – 75 mm)," jelasnya.

Relawan Sahabat Ganjar, menunjukkan kepeduliannya terhadap ketersediaan air bersih di Indonesia dengan menggelar kegiatan pembagian air bersih gratis di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu (7/10/2023).
Relawan Sahabat Ganjar, menunjukkan kepeduliannya terhadap ketersediaan air bersih di Indonesia dengan menggelar kegiatan pembagian air bersih gratis di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu (7/10/2023). (Istimewa)

Pada dasarian I November 2023, curah hujan di seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm).

Kecuali wilayah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, sebagian Kebumen, Pekalongan, sebagian kecil Banyumas, Purworeo, Pemalang, Batsng, Kendal, Temanggung, Magelang dan Karanganyar masuk dalam kriteria menengah (51 – 10 mm).

Hari tanpa hujan terpanjang di Jateng dasarian I September 2023 terjadi di Ngemplak (Boyolali; Jumapolo (Karanganyar); Pedan (Klaten); Sidoharjo (Semarang); Karangmalang dan Masaran (Sragen); Baki (Sukoharjo), yang mengalami 141 hari tanpa hujan.

Warga di Klaten Utara (Kab. Klaten); Bringin (Kab. Semarang); Kartasuro (Kab. Sukoharjo) juga mengalami 140 hari tanpa hujan.

"Hari tanpa hujan selama 125 hari meliputi Kec. Masaran, Kab. Sragen," tutur lis.

Di sisi lain, hujan akan mengguyur Jateng pada November.

"Prakiraan awal musim hujan diprakirakan umumnya November," ucapnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas