Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswi Korban Perundungan Malah Disuruh Minta Maaf, Kampus UIN Jambi Disindir Netizen

Kasus perundungan yang terjadi pada dua orang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN Jambi) viral di media sosial.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mahasiswi Korban Perundungan Malah Disuruh Minta Maaf, Kampus UIN Jambi Disindir Netizen
Screenshot
Kasus perundungan yang terjadi pada dua orang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN Jambi) viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM -- Kasus perundungan yang terjadi pada dua orang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN Jambi) viral di media sosial.

Pasalnya, mahasiswi yang dibully justru disuruh minta maaf oleh perguruan tinggi tersebut, meski akhirnya liga mahasiswa pelaku juga akhirnya disuruh minta maaf juga.

Kasus perundungan tersebut menjadi buah bibir para netizen setelah korban bully yang bernama Cintria malah harus minta maaf dan membuat surat pernyataan bersalah karena sudah membuat video viral.

Terkait hal tersebut, mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Parodi Tadris Bahasa Inggris itu pun menyampaikan klarifikasi atas videonya yang viral ketika dibully sekelompok mahasiswa UIN.

Baca juga: Pengakuan Terbaru Korban Bullying UIN Jambi, Disalahkan karena Viralkan Video Perundungan di Lift

Dalam video klarifikasinya, Cintria mengaku telah dipertemukan dengan para pelaku bullying.

Mereka telah diberikan sanksi dan teguran.

Begitu juga dengannya yang juga diberi sanksi oleh pihak kampus UIN dan diminta untuk membuat surat pernyataan bersalah karena telah merekam aksi perundungan dan memviralkan di media sosial.

Berita Rekomendasi

Video klarifikasi dan permintaan maaf Cintria yang diunggah akun twitter @pai_C1 pada Jumat (13/10/2023) disoroti banyak pihak.

Baca juga: UIN Jambi Buka Suara soal Viral Video Bullying Perempuan di Lift oleh Sejumlah Mahasiswa

Salah satu diantaranya adalah Youtuber Anjas Asmara. Dosen sebuah perguruan tinggi di Thailand tersebut yang dalam Youtubenya menyoroti sikap UIN Jambi yang tidak melindungi korban dan justru memilih membela nama baiknya saja.

Menurut Anjas, sikap mahasiswa yang tertawa cengengesan sambil menghalangi mahasiswi yang berada di dalam lift sudah bukan bercanda lagi. Perilaku tersebut dianggap menjijikkan.

Anjas mengaku gemas dengan perilaku para pemuda yang sudah disebut mahasiswa yang intelek tersebut. Ia pun menyindir sambil mempertanyakan, apakah perundungan di Jambi dianggap wajar di kalangan terdidiknya.

"Kenapa orang yang jadi korban malah disuruh minta maaf. Bukannya yang disuruh minta maaf itu para pelakunya? Ini logikanya sangat aneh," ujar Anjas.

Meski para pelaku sudah minta maaf, namun korban yang sebelumnya disuruh minta maaf duluan dianggap sangat janggal.

Ia menyebut kalau kasus pembulian belum sampai ke pembunuhan dan pemerkosaan dianggap sebagai hal yang wajar.

Hal itu menurutnya salah. Karena menganggap bully mahasiswa UIN Jambi sebagai hal yang serius sebagai hal yang preventif, menghindari kasus yang lebih besar lagi.

Mengenai video permintaan maaf setelah video perundungan mahasiswi ini viral, Anjas juga yakin kalau mahasiswi bernama Cintria tersebut pasti ada yang memaksanya.

Sama halnya yang dilakukan lima mahasiswa tersebut.

"Aku yakin dia diminta oleh pihak kampus, karena lokasinya didepan lift dimana mereka melakukan hal yang pecundang tersebut."

Karenanya Anjas juga mendukung langkah mahasiswi yang mengunggah video tersebut, karena ini menjadi langkah yang berani.

Menurutnya mahasiswi tidak bersalah. Justru di luar sana banyak kasus perundungan, tapi korbannya tak berani bicara.

Ia menyindir pihak kampus yang tidak membela pihak yang benar. "Ini konyol sih dari kampusnya. Kalau adil itu adalah berpihak pada yang benar, bukannya korbannya juga disuruh minta maaf," ujarnya.

Sementara puluhan komentar pun membanjiri youtube Anjas tersebut beberapa diantaranya adalah:

@agunga: Mantap anjas, harus ditindak lanjuti. Hukum para palaceh perenpuan. Kampus islam apa kok kaya gini.... tidak mencerminkan islam. Dasar UIN !!! Oh uin...

@ikasusanti: Bner" miris dilakukan oleh mahasiswa dari kampus yg lebelny agama islam ,, kok justru korban/mahasiswi itu yg hrus minta maaf ,,???? Hrusny kelima mahasiswa yg mem-bully itulah yg minta maaf dn di kluarkn dari kampus trsebut donk,,,!!!!

@udiksudaryono: Begitulah kesalahan yg sangat tidak perlu.
Hanya demi menjaga nama baik sekolah /perguruan tetapi dgn membiarkan perbuatan yg tak pantas disembunyikan.
Reply

Sementara komika itu menuliskan kalimat satir lewat status twitternya @Arie_Kriting pada Sabtu (14/10/2023).

Dirinya menyebutkan mengingatkan kepada Cintria untuk tidak memviralkan segala sesuatu tentang kampus.

Walaupun diketahui kelakuan para mahasiswa UIN Jambi sangat kurang ajar.

Sebab menurutnya, nama baik kampus itu jauh lebih penting dibandingkan dengan kenyamanan dan keamanan para mahasiswa.

"Makanya dek, jangan apa-apa di-viralkan. Kelakuan cowok2 di kampusmu mau kurang ajar macam bagaimana, mending diam saja," tulis Arie Kriting.

"Nama baik kampus itu jauh lebih utama dibanding kenyamananmu sendiri. Jangan egoislah dek. Pikir panjang dulu lain kali," tambahnya.

Status Arie Kriting pun disambut ramai masyarakat.

Beragam pendapat pun dituliskan dalam kolom komentar postingannya.

@juztjet: dan kamu sebagai wanita harus sadar diri, apalagi dikampus bergengsi seperti UIN, mahasiswanya bebas mau perlakukan apa aja ke mahasiswinya, karena itu udah didikan terbaik dari kampus UIN jambi, yaitu mahasiswa bebas berkelakuan kurang ajar ke siapapun dilingkungan kampus.

@VELLIONX: Ini "satire" yah adik adik bukan "sarkas". Sarkas itu istilah pengungkapan kritik yang disampaikan secara frontal atau ejekan kasar secara lamgsung, Sedangkan satire kritik yang disampaikan secara halus, secara tersirat dan tanpa mnyinggung, Kalo anda marah brarti anda.....

@igiveawaykri: Harus menjunjung tinggi toleransi dan mengutamakan kepentingan kampus tercinta walau diri terbully dan tercaci maki

Pelaku Ditindaklanjuti

Pasca viral aksi bullying di Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi, pihak kampus mengaku sudah memanggil mahasiswa yang jadi pelaku perundungan.

Humas UIN Jambi Azizi kepada tribunjambi.com mengakui adanya aksi bullying di UIN Jambi yang telah viral di Instagram.

"Iya benar, dan perkara itu sudah ditindak lanjuti oleh pimpinan," ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Namun demikian, dia belum mendapatkan informasi lanjutan terkait perkembangan prosesnya dan masih menunggu perkembangan selanjutnya.

"Untuk tindak lanjutnya sejauh ini kita belum mendapatkan informasi terbaru," tuturnya.

Sementara itu Wakil Rektor III Bahrul Ulum ketika dikonfirmasi menuturkan, pihak kampus sudah melakukan pemanggilan terhadap para mahasiswa yang terlibat dalam video perundungan tersebut.

"Kami sedang memanggil mahasiswa bersangkutan tersebut, mereka sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi," ujarnya.

"Mereka sudah membuat surat pernyataan meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Jika mereka masih mengulangi lagi maka mereka akan diberikan sanksi oleh pihak kampus," tandas Bahrul.

Meski demikian, pihak UIN Jambi tidak membeberkan terkait sanksi yang mungkin bisa dijatuhkan kepada para mahasiswa tersebut.

Sebelumnya, tidak berselang lama setelah video tersebut viral pihak UIN Jambi memberikan informasi melalui status whatsapp bahwa pihak kampus telah menindaklanjuti terkait kasus buying tersebut.

"Pihak UIN telah mengantongi identitas para pelaku yang terlibat, dan akan melakukan pemanggilan hari ini Jumat (13/10/2023). Tindakan yang dilakukan para mahasiswa ini tentu sangat disayangkan oleh pihak UIN Jambi. Kami akan mengambil tindakan tegas atas kejadian ini serta akan memprosesnya sesuai aturan dan kode etik kampus atas tindakan yang dilakukan oleh para pelaku," tulis manajemen UIN Jambi. (Tribun Jambi/Tribun Medan/Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas