Gibran Tak Datang pada Acara Peresmian Kantor DPC PDIP Solo
Selama acara peresmian tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak hadir
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SOLO- Kantor DPC PDIP Kota Solo diresmikan secara daring oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Senin (16/10/2023).
Kantor DPC Kota Solo tersebut beralamat di Jalan Hasanudin No. 26, Kelurahan Purwosari, Kec. Laweyan.
Dikutip dari Kompas.com, selama acara peresmian tersebut, kader PDI Perjuangan sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak hadir.
Baca juga: Megawati Bicara Konsistensi: Kader PDIP Harus Konsekuen, Jangan Melirik-lirik Pindah Partai
Semua kader diundang
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengatakan pihaknya telah mengundang seluruh kader PDI-P di Kota Solo.
"Sudah semua (diundang). Karena ini acara kita bersama, semua kader sudah diundang. Urusan datang atau tidak, urusan masing-masing," kata FX Rudy di sela-sela peresmian kantor.
Mantan Wali Kota Solo mengatakan hingga kini Gibran Rakabuming Raka masih resmi menjadi kader PDI-P.
Tambah Rudy, soal dinamika beberapa waktu lalu, yang melirik Gibran menjadi pendamping Capres partai lain, Rudy menegaskan bila Gibran masih setia sebagai kader PDIP.
"Berbagai dinamika, tidak meragukan kesetiaan Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka) terhadap PDI-P, tidak pernah berfikir negatif," kata Rudy.
"Saya selalu berpikiran positif dengan mas wali dan wakil, karena keduanya merupakan petugas partai yang mendapat mandat menjadi Pimpinan," kata Rudy.
Megawati minta kader tidak pindah partai
Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh kader parpolnya konsekuen dalam bersikap.
Megawati meminta kadernya meniru seperti ditunjukkan dalam perbuatan oleh Bapak Bangsa dan Proklamator Ir Soekarno.
Maka itu, setiap kader PDIP sebaiknya tidak melirik-lirik kesana kemari atau mencari kesempatan berpindah partai.
Baca juga: Dipimpin Megawati, PDIP Resmikan 27 Kantor Partai Baru, Satu Rumah Sakit, Patung, dan Jalan Soekarno
Awalnya, Megawati dalam pidato berterima kasih kepada kader PDIP karena menjadikan rekam jejak Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno dipertunjukkan di setiap kantor partai.
"Secara khusus saya mengucapkan terima kasih bahwa partai telah menempatkan kesuluruhan jejak sejarah Bung Karno di dalam memerdekakan bangsa dan negara Indonesia dalam bentuk monumen Bung Karno di kantor partai," kata Megawati.
Presiden kelima RI itu kemudian berbicara tentang kantor DPC PDIP di Bandung yang megang dan menjadi representasi gerak anak muda.
Ketua Dewan Pembina Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu mengatakan Bandung sebenarnya menjadi tempat Bung Karno mengawali perjuangan memerdekakan Indonesia.
Megawati mengatakan Bung Karno sejak dari muda selalu konsekuen dalam memperjuangkan Indonesia agar merdeka.
Dari situ, Megawati kemudian mengingatkan kader PDIP tetap konsekuen dengan arah partai seperti konsistensi Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Makanya ibu meminta, kalian untuk konsekuen. Kalau sudah menjadi anggota partai, jangan melirik-lirik lagi untuk pindah partai. Itu tidak ada dedication of life-nya. Nah, dengan demikian, maka kita benar-benar menjadi pejuang partai," ujarnya.
Dia selanjutnya mengingatkan Bung Karno saja dalam memperjuangkan kemerdekaan tetap setia meskipun Presiden pertama RI itu dipenjara pemerintah kolonial.
Baca juga: Peluang Gibran Cawapres Tertutup, Pengamat Ungkap Dampak Putusan MK Bagi Koalisi Prabowo dan Ganjar
"Jadi, bayangkan, umur 16 beliau (Bung Karno, red) sudah keluar masuk penjara, di Banceuy, Sukamiskin, dan juga untuk Indonesia merdeka beliau tidak pernah surut semangat juangnya, lalu dengan penuh gelora beliau menyampaikan gugatannya melalui pengadilan yg disebut Indonesia menggugat," lanjut Megawati.
"Kalian harus baca, lo. Supaya mengerti mengapa kalian mau menjadi PDI perjuangan. Semangat juang inilah yang seharusnya menjadi kultur budaya partai. Jangan asal pakai merah hitam begitu, saya PDI Perjuangan. Enggak ada artinya, karena yang mau masuk kalian, bukan ibu suruh," sambung dia.
Megawati juga mengingatkan kader PDIP tidak melupakan konsepsi sejarah ketika Bung Karno melahirkan Pancasila yang menjadi falsafah bangsa.
"Kalau sebagai anggota PDI Perjuangan, kalau kamu tidak tahu Pancasila, itu aneh. Jadi, resapkan ke dalam hati sanubari kalian, karena di sanalah untuk kita bergerak, untuk tahu mengapa harus kita ikuti Pancasila itu, karena Pancasila kalau di lapangan itu kita bergotong royong," katanya. (Tribunnews/Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.