Sudah 8 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Wapres: Penyelesaian dengan Perang Akan Timbulkan Korban
Pemerintah, kata Ma'ruf, melakukan upaya pembebasan dengan cara negosiasi dengan KKB.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Presiden KH Maruf Amin mengatakan Pemerintah terus berupaya membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Philip telah disandera oleh KKB selama delapan bulan sejak 7 Februari 2023.
Pemerintah, kata Ma'ruf, melakukan upaya pembebasan dengan cara negosiasi dengan KKB.
Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Pangdam Cenderawasih: Negara Tidak akan Kalah
"Masalah tawanan ini terus dilakukan oleh Pemerintah melalui jalur-jalur yang ada di Papua untuk melakukan negosiasi," ujar Ma'ruf di Nusa Dua, Bali, Senin (16/10/2023).
Ma'ruf mengakui pembebasan Philip tidak mudah. Pembebesan melalui jalur peperangan, kata Ma'ruf, akan menimbulkan korban jiwa.
Bahkan, Ma'ruf menilai penyelesaian menggunakan peperangan rentan menyebabkan Philip turut menjadi korban.
"Itu akan dikhawatirkan akan terjadi korban. Baik dari korban sandera itu sendiri, atau rakyat, atau juga mungkin dari TNI karena itu kita menghindari korban," jelas Ma'ruf.
Langkah melalui negosiasi ini, menurut Ma'ruf, adalah cara untuk menghindari timbulnya korban.
Sehingga Pemerintah terus melakukan pembicaraan dan negosiasi, dengan KKB demi membebaskan Philip.
Baca juga: Ada Kabar Baik Soal Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Semoga Dalam Minggu Ini
"Sampai hari ini masih trus dilakukan dan belum mencapai final. Nah, saya kira itu yang turs kita lakukan, Pemerintah terus tidak membiarkan dan sebenarnya kalau kita lihat," kata Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf menegaskan bahwa penyanderaan Philip ini tidak terkait dengan masalah Papua.
"Masalah sandera ini tidak ada kaitannya dengan masalah Papua ya, tidak ada kaitannya. Oleh karena itu, kita juga bahwa masalah Papua ada satu masalah lain, masalah sandera juga ada masalah lain yang kita bicarakan," pungkas Ma'ruf.
Penangkapan Kapten Philip oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Baca juga: Pakai Jalur Kemanusiaan, Panglima TNI Hindari Jatuhnya Korban saat Bebaskan Pilot Susi Air
Sejak saat itu, Egianus kerap membawa kapten Philip berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.
Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi, meski penyanderaan itu sudah berlangsung hampir 8 bulan.