Populer Regional: Kejanggalan Pembunuhan di Subang - Sosok AW, Diduga Selingkuh dengan Istri Polisi
Berikut berita populer regional imulai kejanggalan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga terungkapnya sosok dokter AW, diduga selingkuh.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai kejanggalan kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kejanggalan tersebut diungkap oleh Yoris Raja Amarullah yang merupakan anak Yosep, Tuti adalah ibunya dan Amalia adik kandungnya.
Sejak awal Yoris sudah menduga ibu dan adiknya dibunuh oleh ayahnya sendiri.
Kemudian ada kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di Kota Subulussalam, Aceh.
Korban berjumlah 12 anak SD diduga dicabuli oleh gurunya.
Kini, para korban trauma hingga enggan untuk masuk sekolah.
Baca juga: Populer Internasional: Serangan Udara di Rumah Sakit Gaza - Respons Putin saat Diremehkan Joe Biden
Berita terakhir terungkapnya sosok dokter AW yang diduga selingkuh dengan istri polisi di Makassar, Sulawesi Selatan.
AW diketahui rekan seprofesi dengan KD, istri dari Iptu AH.
Dokter AW dan KD sama-sama sedang melanjutkan pendidikan untuk dokter spesialis di sebuah kampus ternama Kota Makassar.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Yoris Sudah Curiga Ada Keterlibatan Yosep dalam Pembunuhan Ibu dan Adiknya, Ungkap 4 Kejanggalan
Yoris Raja Amarullah menjadi sosok yang paling terpukul dengan kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu diotaki oleh Yosep yang merupakan suami dan ayah kedua korban.
Yoris sendiri merupakan anak Yosep, Tuti adalah ibunya dan Amalia adik kandungnya.
Ditemui di salah satu rumah makan, Yoris mengaku kaget pelaku pembunuhan adalah ayahnya.
Ia mengaku sejak awal menduga ada keterlibatan keluarga dalam peristiwa nahas itu.
"Sejak awal 50-50 saya menduga ada keterlibatan keluarga sendiri namun tak menyangka kalau itu dilakukan oleh ayah saya sendiri," katanya, Kamis (18/10/2023) siang.
Ia bersyukur karena kasus yang jadi misteri dua tahun lebih itu akhirnya terungkap.
"Semoga bisa secepatnya selesai pengungkapan kasus yang menimpa ibu dan adik saya tersebut," ucapnya.
Yoris meminta, siapapun pelakunya, sekalipun ayah sendiri, harus dihukum seberat-beratnya.
"Para pelaku secara keji dan biadab telah menghabisi nyawa ibu dan adik saya, saya minta dihukum seberat-beratnya," ucapnya.
Yoris berharap kasus ini bisa segera tuntas agar keluarga bisa tenang begitu juga dengan korban di alam kubur.
2. Heboh Kasus Pencabulan di Kota Subulussalam Aceh, Korban Alami Trauma dan Takut ke Sekolah
Belasan murid SD di salah satu desa dalam Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang mengaku menjadi korban pencabulan dalam dua bulan terakhir.
Bahkan, sampai kini masih trauma dan enggan ke sekolah.
Salah seorang keluarga korban, S yang dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (19/10/2023) mengatakan anak-anak tersebut saat ini belum berani ke sekolah.
Terungkapnya kasus pencabulan tersebut setelah para korban enggan ke sekolah dengan alasan takut pada sang guru atau pelaku.
Awalnya, para orangtua mengira anak mereka takut karena dimarahi atau dipukul sehingga laporan sang anak masih diabaikan sebab para orangtua menyangka laporan anak mereka itu hanya untuk alasan malas ke sekolah.
Namun, kata S, anak-anak yang mengaku takut terus bertambah hingga belasan orang. Lalu, beberapa ibu mereka menanyai secara baik dan tenang mengapa takut ke sekolah.
Nah, saat itulah korban berterus terang jika mereka takut lantaran adanya guru yang menggerangi tubuh hingga alat vital mereka.
Pengakuan tersebut terus bermunculan dari anak-anak perempuan kelas satu dan dua hingga jumlahnya mencapai 12 an orang.
S yang juga tokoh masyarakat di sana awalnya berusaha melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam.
Belakangan lantaran korban yang terbilang banyak dan demi menghindari hal tak diinginkan, S bersama orang tua murid lainnya mendatangi Polres Subulussalam guna melaporkan kejadian tersebut.
Menurut S, orang tua pelapor tersebut berjumlah lima orang, selebihnya akan dimasukkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
3. Detik-detik Siswi SMK di Blitar Tewas Tertabrak Kereta, Polisi Temukan Tas Berisi Surat Wasiat
Jasad seorang wanita ditemukan di pinggir rel kereta api di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (18/10/2023).
Jenazah merupakan siswi SMK asal Kabupaten Blitar berinisial N (16).
Diduga N sengaja menabrakkan diri ke Kereta Api Gajayana relasi Malang-Gambir dan meninggal di lokasi kejadian.
Kapolsek Talun Polres Blitar, Iptu Indrayana mengatakan sepeda motor milik N ditemukan di dekat perlintasan kereta api.
Petugas kepolisian juga menemukan sebuah surat wasiat di dalam tas milik N.
"Kami ada dugaan korban sengaja menabrakkan diri (ke kereta api). Karena, dari barang bukti yang kami amankan, kami temukan surat wasiat yang isinya kata-kata perpisahan kepada orang tua, bahwa dia (korban) pamit," paparnya, Rabu (18/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan tas tersebut ditinggal N di poskamling dekat perlintasan kereta.
Polisi masih mendalami motif N melakukan aksi bunuh diri dengan cara menabrakkan tubuhnya ke kereta api.
"Untuk motifnya masih kami selidiki, kami akan minta keterangan kepada orang tua korban dan teman dekat korban," tuturnya.
Korban meninggal di lokasi karena mengalami luka berat dan ditemukan sekira pukul 08.30 WIB.
Warga yang menemukan jasad korban langsung membawanya ke tempat aman.
"Selanjutnya, jenazah korban kami bawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," lanjutnya.
4. OPM Mengaku Bertanggung Jawab Atas Tewasnya 7 Pendulang Emas di Yahukimo Papua, Berikut Nama Korban
Sebanyak 7 pendulang emas tewas usai diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan tepatnya di Kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Senin (16/10/2023).
Sementara itu sejumlah pendulang lainnya berhasil diselamatkan oleh aparat keamanan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz.
Belakangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa pembunuhan tersebut.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengungkapkan pelaku penyerangan hingga pembunuhan pendulang adalah pasukan khusus dari Kodap III Nduga dan Kodap XVI Yahukimo.
Sebby menegaskan, pasukan OPM yang beroperasi Yahukimo paling bertanggung jawab atas peristiwa tragis tersebut.
"Ingat bahwa warga sipil telah diperingatkan berulang kali, anda punya telinga harusnya dengar," kata Sebby dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Selasa (17/10/2023).
Sebby juga mengimbau kepada warga sipil yang bekerja sebagai tukang, pekerja proyek, dan penambangan ilegal untuk meninggalkan wilayah konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI-Polri.
"Jika masih kepala batu (keras kepala) maka TPNPB tidak akan kompromi dan tidak bertanggungjawab, oleh karena itu sekali lagi semua warga sipil di Yahukimo dan semua wilayah Papua segera tinggalkan Papua," ujarnya.
Sebby juga meminta pemerintah Indonesia segera membuka ruang berunding dengan Papua guna mencari solusi.
"Sekali lagi, kami TPNPB tidak main-main, peringatan ini menjadi perhatian serius," tegasnya.
5. Sosok Dokter AW, Diduga Selingkuh dengan Istri Polisi, Saling Kenal saat Pendidikan Spesialis Dokter
Iptu AH membongkar dugaan perselingkuhan istrinya, KD, dengan sorang dokter berinisial AW.
Awalnya, oknum polisi di Sulawesi Selatan tersebut sedang menjalani pendidikan perwira, namun secara tiba-tiba kembali ke Makassar karena curiga istrinya selingkuh.
Setiba di rumah, Iptu AH melihat KD pulang dibonceng pria lain.
Iptu AH juga menemukan foto asusila antara istrinya dengan dokter AW.
Merasa bukti perselingkuhan sudah cukup, Iptu AH melaporkan KD dan dokter AW atas kasus perzinahan.
Dokter AW merupakan dokter asal Kota Makassar dan rekan seprofesi KD.
Dokter AW dan KD sama-sama sedang melanjutkan pendidikan untuk dokter spesialis di sebuah kampus ternama Kota Makassar.
Dilansir TribunMakassar.com, dokter AW memulai pendidikan profesi dokter pada 2008 dan lulus pada tahun 2013.
Kemudian pada 2019, dokter AW kembali melanjutkan pendidikan di sebuah kampus di Makassar dan mengambil pendidikan dokter spesialis ilmu bedah.
Ia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif berdasarkan data di laman PDDikti.
(Tribunnews.com)