Adu Mulut, Kepala Desa dan Kapolsek di Pasuruan Hampir Berkelahi
Perseteruan keduanya dipicu keputusan Kapolsek yang menghentikan turnamen bola voli.
Editor: Erik S
Kades mengaku mengundang Forpimka Purwosari saat pembukaan. Namun, yang datang perwakilannya saja. Jujur, ia kaget dengan ketidakhadiran Forpimka.
“Saya kaget, di hari kedua silaturahmi, tiba-tiba dapat telpon dari Kasun kalau ada Kapolsek dan Trantib yang datang ke lapangan voli,” ujarnya.
Saat itu, ia sedang menghadiri tiga undangan pernikahan. Ia sempat menyampaikan ke panitia agar mengarahkan Kapolsek dan rombongan ke rumahnya.
Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil. Kapolsek dan rombongan tetap di lapangan dan membubarkan pertandingan voli yang sedang berlangsung.
“Saya juga merasa tidak enak, karena saya bapaknya orang desa. Dibubarkan begitu saja, sedangkan kami sudah berproses mengurus izin,” tambahnya.
Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan PBVSI termasuk menggunakan wasit lokal. Dan itu atas persetujuan PBVSI Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Viral 2 Remaja Aniaya dan Rampas Uang Pengemis Disabilitas, Pelaku Putus Sekolah dan Positif Narkoba
“Karena wasit yang resmi berhalangan, kami diperbolehkan menggunakan wasit lokal. Bahkan, saat Technical Meeting (TM) diketahui semuanya,” paparnya.
Dia mengaku, ini hanya karena komunikasi saja, di samping dia juga sibuk, Kapolsek juga sibuk sehingga tidak bisa komunikasi dengan baik.
“Mungkin ini pengalaman pertama di kecamatan Purwosari Kapolsek membubarkan urusan turnamen yang bertujuan untuk kegiatan sosial dan tujuannya jelas,” ujarnya.
Kapolsek Purwosari AKP Hudi mengatakan, sejak awal, Forpimka tidak diajak rapat koordinasi (rakor) terkait turnamen bola voli.
“Hingga akhirnya turnamen ini dilaksanakan. Saya bergerak ini ya karena kesepakatan bersama dengan Camat dan Dandim yang meminta untuk dihentikan,” tambahnya.
Baca juga: Anggota TNI yang Aniaya Anggota Polisi di Kalimantan Selatan Menyerahkan Diri ke Denpom
Dia mengatakan, turnamen bukan dibubarkan tapi dihentikan sementara sembari menunggu izinnya turun. Turnamen boleh dilanjutkan setelah izinnya keluar.
“Siapa yang bertanggung jawab ketika ada kerusuhan atau keributan dalam pelaksanaannya. Ini yang perlu dipikirkan. Saya tidak membubarkan , tapi menghentikan,” jelasnya.
Penulis: Galih Lintartika
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Viral Video Kades dan Kapolsek di Pasuruan Adu Mulut Gara-gara Turnamen Voli, Hampir Adu Jotos