Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: 11 Warga Subang Tewas usai Pesta Miras - Siswa Tantang Guru Kini Dikeluarkan

Berikut rangkuman berita populer regional dimulai 11 warga Subang tewas usai pesta miras hingga siswa yang tantang guru kini dikeluarkan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Populer Regional: 11 Warga Subang Tewas usai Pesta Miras - Siswa Tantang Guru Kini Dikeluarkan
Kolase Tribunnews.com
Berikut rangkuman berita populer regional dimulai 11 warga Subang tewas usai pesta miras hingga siswa yang tantang guru kini dikeluarkan. 

Terlebih, keluarga sempat mengirimkan uang jutaan rupiah kepada seseorang yang diduga ada di dalam Rutan Kelas IIB.

BY selaku paman dari BPN tak percaya kalau saudaranya meninggal karena serangan jantung.

"Keponakan saya tidak punya riwayat jantung. Kenapa kepala rutan bilang itu, keluarga mendapat informasi kalau almarhum BP dilarikan ke rumah sakit. Saat tiba di RSUD Ibnu Sina Gresik, keponakan saya sudah meninggal dunia. Kata dokter itu karena dehidrasi kekurangan air," ujarnya, Sabtu (28/10/2023).

Mengutip TribunJatim.com, selama di dalam rutan, kata BY, BPN kerap menelpon ibunya.

BPN disebut kerap mengeluhkan kekurangan dan kesulitan air.

Namun, setelah seminggu berada di Rutan Kelas IIB Gresik, BPN meninggal dunia.

"Masuk Rutan Gresik belum seminggu nyawanya sudah melayang (meninggal dunia)," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Baca selengkapnya.

4. Duel Lansia Kakak Beradik Berkelahi di Blitar: Sang Kakak Tewas, Warga Tidak Berani Mendekat

Ilustrasi duel.
Ilustrasi duel. (kompasiana)

Kasiran (63)  membunuh kakaknya sendiri, Kadir (68) dalam sebuah perkelahian, Sabtu (28/10/2023) malam.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Jawa Timur, 

Kadir meninggal dunia di lokasi dengan mengalami luka akibat benda tumpul di bagian kepala.

 Sedang Kasiran mengalami luka akibat benda tajam di bagian kepala dan punggung. Kasiran sempat menjalani perawatan di Puskesmas Nglegok.

"Kakaknya (Kadir) meninggal dunia di TKP, sedang adiknya (Kasiran) mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri dan punggung, masing-masing mendapat lima jahitan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo, Minggu (29/10/2023).

Hendro mengatakan kakak beradik ini sempat saling duel di dekat rumah mereka. Rumah Kadir dan Kasiran hanya berjarak 7 meter.

Diduga, keduanya sama-sama membawa senjata saat berduel.

"Korban mengalami luka di kepala, dugaan sementara dipukul menggunakan cangkul. Kami mengamankan gagang cangkul di lokasi. Tapi, untuk senjata tajamnya masih kami cari," ujarnya.

Dikatakannya, polisi juga masih mendalami motif yang menyebabkan terjadinya duel maut antara kakak dan adik tersebut.

Informasi awal yang didapat polisi, kakak beradik ini memang sering terlibat cek-cok.

"Informasi dari tetangga, mereka memang sering cek-cok, warga takut melerai kalau mereka sedang cek-cok. Korban atau kakaknya orangnya temperamental," katanya.

Ketika keduanya berkelahi pada Sabtu (28/10/2023), warga juga takut melerai.

Setelah perkelahian itu, warga mengetahui Kadir sudah terkapar di dekat rumah adiknya.

Baca selengkapnya.

5. Siswa yang Tantang Guru Berkelahi Kini Dikeluarkan, Polisi: Pelaku Pernah Diberi Surat Peringatan

Unit PPA dan personel Polsek Dusel saat meminta keterangan siswa SMA berinisial HK (16). Video siswa ajak duel guru ini viral di medsos.
Unit PPA dan personel Polsek Dusel saat meminta keterangan siswa SMA berinisial HK (16). Video siswa ajak duel guru ini viral di medsos. (TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN B)

Inilah kabar siswa SMA di Barito Selatan, Kalimantan Tengah yang viral karena tantang gurunya berkelahi.

Siswa tersebut bernama HK (16) pun kini telah dikeluarkan dari sekolah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Dusun Selatan, Ipda H Tonie.

 "Berdasarkan keterangan pihak sekolah, yang bersangkutan saat ini telah dikeluarkan dari sekolah sebagai sanksi bagi siswa tersebut," ungkapnya saat dihubungi Tribunkalteng.com, Minggu (29/10/2023).

Tonie mengungkapkan, ternyata HK sebelumnya pernah diberikan surat peringatan (SP) atas perbuatan yang sama.

"Bahkan saat itu, HK dan orang tuanya sudah menyetujui dan menandatangani surat perjanjian agar yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatannya tersebut," ungkap Ipda H Tonie.

Dari keterangan guru sekolah, kata Tonie, HK mempunyai sifat temperamental hingga berani menantang gurunya sendiri.

Diketahui, sebelum dikeluarkan sekolah, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Barito Selatan dan Polsek Dukuh Selatan melakukan mediasi antara pihak HK dan pihak sekolah.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, pihak sekolah menganjurkan HK untuk mengambil Paket C.

Hal tersebut dilakukan agar HK punya ijazah SMA.

"Akibatnya, pihak sekolah harus mengambil sanski tegas dengan mengeluarkan siswa HK dan menganjurkan yang bersangkutan untuk mengikuti paket C," pungkas Tonie.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas