Kata Wali Kota soal Abrasi yang Terjadi di Kawasan Pantai Pasir Jambak Padang
Inilah tindakan Pemkot Padang soal abrasi yang terjadi di kawasan Pantai Pasir Jambak
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pantai Pasir Jambak di Kota Padang, Sumatera Barat alami abrasi.
Abrasi tersebut mengikis sekira 50 meter deretan selama dua bulan terakhir.
Hal tersebut pun mendapat perhatian dari Wali Kota Padang, Hendri Septa.
Ia mengatakan, pihaknya membangun dinding pembatas.
Dinding pembatas tersebut berfungsi untuk melindungi pantai dari abrasi.
Menurutnya, pekerja ini sudah mulai dilakukan di pantai dekat Masjid Al Hakim, Kota Padang.
Baca juga: Abrasi di Padang Ancam Rumah Warga, Aktivis Lingkungan Sebut 50 Meter Daratan Terkikis dalam 2 Bulan
Pembangunan dinding pelindung ini berkat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PUPR.
"Kita sudah memulai bagaimana pantai kita tidak tergerus terus, karena pantai kita berada di samudera hindia. Alhamdulillah kita sudah dibantu BNPB dan Kementerian PUPR dimulai dengan dinding," ujar Hendri Septa, Kamis (2/11/2023)
Menurutnya, pembangunan dinding ini supaya ombak tidak masuk laut dan mengakibatkan abrasi daratan.
Hendri Septa menambahkan, pemasangan dinding pelindung pantai ini akan dilakukan sampai Pantai Pasia Jambak.
"Mudahan-mudahan sampai 2024 nanti bisa selesai," ujar Hendri Septa.
Abrasi Mengikis Pantai Sepanjang 50 Meter
Abrasi pantai di Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak, RT 02 RW 07 Kelurahan Pasia nan tigo Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang mengikis sekitar 50 meter daratan sejak dua bulan terakhir.
Hal ini diungkapkan aktivis lingkungan Kota Padang Pati Hariyos saat meninjau abrasi Pantai Pasia Jambak, Senin (30/10/2023)
"Sekitar 50 meter daratan terkikis ke dalam laut akibat abrasi periode ini, dua bulan terakhit ," ujarnya.
Pati Hariyos mengatakan sekitar 300 batang pohon cemara yang baru ditanam lokasi tersebut juga sudah hilang terbawa arus.
Lanjutnya, abrasi terjadi sepanjang 500 meter dari lokasi pemasangan batu gird terakhir.
"Setiap tahun terjadi abrasi di sini," ujarnya.
Menurut aktivis lingkungan Kota Padang ini dirinya juga sudah sering berkomunikasi dan meminta agar pemerintah kota maupun pemerintah provinsi untuk mengambil tindakan antisipasi dampak abrasi.
Namun hingga saat ini, belum tampak penanganan yang serius yang dilakukan pemerintah.
Pati Hariyos menegaskan, apalagi Pantai Pasia Jambak termasuk destinasi wisata Kota Padang, dengan adanya abrasi akan menghilangkan keindahan pantai.
"Harapan kita baik pemerintah daerah, pemerintah kota Padang, provinsi Sumbar, maupun pusat harus mengambil tindakan untuk pengamanan garis pantai kita," ujarnya.
Rumah Warga Terancam
Abrasi pantai yang terjadi di Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak, RT 02 RW 07 Kelurahan Pasia nan tigo Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang membuat warga sekitar khawatir rumah mereka ikut tergerus.
Salah seorang warga disekitar pantai, Rita Susanti (42) misalnya. Ia mengaku khawatir rumahnya ikut tergerus akibat abrasi pantai yang terjadi Minggu (29/10/2023).
"Khawatirlah, kadang dak bisa tidur malam. Kalau angin ini, kadang 24 jam, dari pagi sampai pagi, rasa dihempar ombak," ujar Rita Susanti, ditemui, Senin (30/10/2023)
Rita Susanti mengatakan awal membangun rumah dua tahun lalu, jarak rumahnya dengan bibir pantai masih 20 meter. Namun kini hanya sekitar empat sampai lima meter saja.
Pantauan TribunPadang.com, puluhan pohon pinus didepan rumahnya terancam roboh, dan sejumlah pohon kelapa sudah tumbang.
"Ini karena musim angin selatan, sejak empat bulan ini," ujarnya.
Sementara itu, Zailus Ikhlas (47) mengaku sudah sekitar 20 meter bibir pantai tergerus ombak karena abrasi sejak dua bulan belakang.
"Jaraknya 20 meter, dari bibir pantai," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, abrasi pantai terjadi di Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak, RT 02 RW 07 Kelurahan Pasia nan tigo Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (29/10/2023).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Al Banna mengatakan pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat TRC BPBD Padang meninjau lokasi, didapati abrasi mengakibatkan 5 pohon kelapa tumbang.
Serta 25 pohon cemara laut serta bibir pantai tergerus sepanjang 700 m.
"5 pohon kepala tumbang dan 25 pohon cemara laut tergerus," ujar Al Banna saat dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023)
Menurutnya, abrasi Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak juga mengancam 5 unit rumah warga.
Selain itu, sekitar 100 pondok wisata juga terancam karena hempasan ombak yang sudah dekat ke pemukiman.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Abrasi Pantai Pasia Jambak, Wali Kota Padang Sebut akan Pasang Dinding Pelindung