Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Fitria yang Dibunuh Mertuanya di Pasuruan: Kenal Suami Lewat Taaruf, Baru Hamil 7 Bulan

Begini kisah cinta Fitria, perempuan yang dibunuh mertuanya sendiri di Pasuruan. Dia menikah dengan suaminya lewat taaruf dan baru menikah 7 bulan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kisah Cinta Fitria yang Dibunuh Mertuanya di Pasuruan: Kenal Suami Lewat Taaruf, Baru Hamil 7 Bulan
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Foto Fitria Almuniroh Hafidloh (23) semasa hidup. Begini kisah cinta Fitria, perempuan yang dibunuh mertuanya sendiri di Pasuruan. Dia menikah dengan suaminya lewat taaruf dan baru menikah 7 bulan. 

"Kalau pacaran, saya suruh datang ke rumah. Ada 2 orang yang suka anak saya, saya suruh datang ke rumah."

"Jadi dia ini menurut. Nah dia ini saya jodohkan. Yang menjodohkan adik saya (paman korban)," jelasnya.

Setelah memastikan kecocokan antar keduanya, Fitria dan Sueb pun resmi menggelar pernikahan pada Mei 2023.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Diduga Ada Permasalahan Utang, Korban Sedang Hamil 7 Bulan

Nahas, Fitria kini harus tewas di tangan sang mertua dalam keadaan mengandung tujuh bulan per Kamis (1/11/2023) kemarin.

Padahal, sambungnya, keluarga besar Khoiri berencana untuk menggelar doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas kehamilan Fitria atau yang kerap dalam tradisi jawa disebut Tingkeban.

Nurul mengatakan acara tersebut bakal digelar 13 November 2023 mendatang.

"Iya tanggal 13 November 2023 rencananya mau acara Tingkeban," pungkasnya.

Sosok Khoiri di Mata Ibu Fitria

Kasus mertua bunuh menantu di Pasuruan. Ibu Fitria Almuniroh, Afini, tak menyangka anak yang mengandung calon cucunya dibunuh besannya sendiri.
Kasus mertua bunuh menantu di Pasuruan. Ibu Fitria Almuniroh, Afini, tak menyangka anak yang mengandung calon cucunya dibunuh besannya sendiri. (Kompas TV)
Berita Rekomendasi

Sementara terkait sosok Khoiri, Nurul mengatakan yang bersangkutan adalah sosok yang baik.

Dia pun mencontohkan ketika ada acara jalan sehat memperingati Hari Santri pada 22 Oktober 2023 lalu, Khoiri bersedia mencarikan dukun pijat baginya.

Selain itu, sambungnya, Khoiri juga selalu memberikan oleh-oleh kepada keluarga menantunya ketika berkunjung.

"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya."

"Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," ujar Nurul.

Baca juga: Utang Anak Jadi Pemicu Mertua Tega Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan

Sehingga, Nurul sempat tidak percaya Khoiri tega menghabisi nyawa anaknya.

Dia pun berharap pelaku dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya.

"Bukan cuma kehilangan anak juga, tapi juga cucu. Kok teganya, sama calon cucu nomor pertama."

"Motifnya apa. Apa mau menodai anakku. Saya cuma minta keadilan aja," jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Surya.co.id/Galih Lintartika)(Tribun Pasuruan/Ignatia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas