Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Mobil Tinggalkan 2 Surat, Ini Terjemahan Lengkapnya

Dalam surat pertama yang ditujukan kepada ibundanya, Caroline Angelina mengatakan almarhum belum pernah membuat keputusan dalam hidupnya.

Editor: Erik S
zoom-in Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Mobil Tinggalkan 2 Surat, Ini Terjemahan Lengkapnya
instagram FKH Unair
Bernadetie Caroline Angelina, mahasiswi kedokteran hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tewas di dalam mobil 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI-  Bernadetie Caroline Angelina, mahasiswi kedokteran hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tewas di dalam mobil meninggalkan dua surat.

Dalam surat tersebut, korban menuliskan pesan terakhirnya kepada anggota keluarganya, sahabat, dan dunia yang dianggapnya begitu kejam.

Dalam surat pertama yang ditujukan kepada ibundanya, Caroline Angelina mengatakan almarhum belum pernah membuat keputusan dalam hidupnya.

Baca juga: Ayah Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Mobil: Anak yang Paling Saya Sayangi, Paling Nurut




Caroline Angelina kemudian mengungkapkan ini adalah saatnya dia membuat keputusan sendiri.

Berikut isi dari dua surat wasiat Caroline Angelina dalam Bahasa Inggris yang telah diterjemahkan. Surat tersebut dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim.

Surat pertama

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku. 

BERITA TERKAIT

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana.

Surat kedua

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas