Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sehari 2 Pasien Rabies di NTT Meninggal, AO Digigit Anjing 2 Bulan Lalu, YS Kabur dari Puskesmas

Pasien AO sebelumnya digigit anjing liar pada 2 bulan yang lalu. Belakangan dia dinyatakan positif rabies.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Sehari 2 Pasien Rabies di NTT Meninggal, AO Digigit Anjing 2 Bulan Lalu, YS Kabur dari Puskesmas
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN WARGA
Dalam satu hari dua pasien rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia. Foto korban gigitan anjing diduga rabies saat dirawat di Puskesmas Kempo, Dompu, Minggu (13/8/2023). Anjing yang menyerang 3 korban akhirnya dibunuh warga. 

Gejala khas yang ditunjukkan pasien saat dievakuasi ke RSUD Kefamenanu yakni phobia terhadap air.

YS Kabur dari Puskesmas

Sebelumnya di hari yang sama, Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 03.30 Wita, pria berinisial YS (43) meninggal dunia setelah kabur saat dirawat di Puskesmas.

Warga kelurahan Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan pasien dengan gejala rabies.

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto (WARTAKOTA/YULIANTO)

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Ria Tahun.

"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.40 Wita. Pasien suspek rabies ini kabur dari Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Niki-niki," ungkap Ria, Selasa (7/11/2023) siang, dikutip dari Kompas.com.

Ria menceritakan, peristiwa itu bermula saat YS mengeluh sesak napas, panas tinggi, dan keringat berlebih pada Minggu (5/11/2023).

Pihak keluarga kemudian membawa YS ke Puskesmas Niki-Niki untuk mendapatkan perawatan medis.

Berita Rekomendasi

Tiba di puskesmas, YS tampak gelisah.

Dia terus berteriak dan berontak sehingga petugas medis kewalahan untuk menanganinya.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia Usai Digigit Anjing, Alami Gejala Rabies Saat Dirawat, Kenali Cirinya

Pada Minggu (5/11/2023) sore, keluarganya membawa YS ke Puskesmas Niki-niki untuk dirawat.

Sekitar pukul 23.00 Wita, dia mulai mengeluhkan gejala khas rabies dan terus dirasakan hingga Senin (6/11/2023).

Sekitar pukul 12.30 WIB, korban mulai menunjukkan kegelisahan, mengamuk lalu kabur.

Lalu petugas medis meminta persetujuan dari keluarganya untuk melakukan tindakan restrain (diikat).

Sekitar pukul 14.40 Wita, dia terus mengamuk hingga ikatannya putus kemudian kabur dari puskesmas dengan cara melompat pagar dan keluar ke permukiman.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas