Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ciri-ciri Terduga Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi, Sempat Tanya Arah Jalan ke Warga

Warga ungkap ciri-ciri pelaku pembunuhan sopir taksi online di Sukabumi. Diduga pelaku berjumlah dua orang dan dapat berbahasa sunda.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Ciri-ciri Terduga Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi, Sempat Tanya Arah Jalan ke Warga
Istimewa
Ilustrasi pembunuhan. Polres Sukabumi masih menyelidiki kasus penemuan jasad driver taksi online yang tewas di dalam mobil. Diduga korban dibunuh sehari sebelum ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Sukabumi menyatakan sopir taksi online berinisial S (55) yang ditemukan tewas di dalam mobil merupakan korban pembunuhan.

Korban tewas ditemukan warga dalam kondisi kaki, tangan hingga wajah dilakban.

Mobil Daihastu Xenia milik korban terparkir di halaman minimarket di Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi sejak Selasa (7/11/2023) pagi.

Ketua RT setempat, Asep Saepudin (60) mengatakan ada dua pria yang keluar dari mobil berwarna putih tersebut pada Selasa pagi.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang Masih Buron, Diduga Dukun Pengganda Uang

Menurut Asep mobil yang didalamnya ada jasad korban datang dari arah kota Sukabumi.

"Dia (pelaku) datang dari arah kota kayanya, sekitar pukul 05.30 WIB. Pada saat itu saya lagi nyiapin dagangan," ungkapnya, Kamis (9/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Satu dari dua pria yang diduga pelaku pembunuhan sempat menghampiri Asep yang sedang berjualan.

Berita Rekomendasi

Asep dan salah satu pelaku kemudian mengobrol.

"Sebelumnya nanya alamat, ada dua orang laki-laki, yang satu tinggi yang satu lagi agak pendek. Kalau yang tinggi itu supirnya, yang bawa mobil, dia pake baju warna biru." 

"Sudah gitu dia (pelaku) nanyain masjid, yaudah saya tunjukin aja masjidnya, kalau saya mah langsung dagang aja, tidak ada curiga apa-apa," bebernya.

Asep juga sempat menanyakan asal dari pelaku pembunuhan dan wilayah yang ingin dituju.

Baca juga: Mayat Wanita yang Hendak Dibuang Pakai Becak Motor Diduga Korban Pembunuhan, Pria RB Diburu Polisi

"Dia bilangnya mau ke Pamengpeuk (Garut), sama saya juga kan ditanya akang dari mana? dijawab dari Subang dan mengaku supir taxi online di Jakarta bawa penumpang ke Sukabumi lumayan ongkosnya gede. Setelah dari sini mau ke Kuningan," sambungnya.

Menurut Asep, bahasa sunda pelaku sangat halus dan menduga pelaku berasal dari Jawa Barat asli.

"Pake bahasa Sunda ngomongnya juga halus banget, itu kata orang yang perawakannya tinggi dan yang bawa mobil putih," terangnya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Identitas sopir taksi online tersebut yakni S (55), warga Kota Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Cireunghas, Resort Sukabumi Kota, Ipda Hendrayana identitas sopir taksi online tersebut yakni S (55), warga Kota Depok, Jawa Barat.

Hingga malam hari mobil berwarna putih tersebut masih terparkir sehingga warga curiga.

"Sekitar pukul 19.00 WIB, saya mendapat laporan masyarakat kendaraan yang mencurigakan. Setelah kita cek dan periksa, ada seseorang yang terikat dalam kendaraan," bebernya, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Identitas Mayat Terikat dalam Mobil di Sukabumi, Seorang Sopir Taksi Online

Olah tempat kejadian perkara (TKP) kemudian dilakukan dengan menurunkan tim Inafis.

"Ditemukanlah seorang laki-laki kondisi sudah meninggal dunia. Kondisi tangan, kaki terikat lakban warna cokelat dan posisi tepat berada di jok tengah kendaraan mobil Daihatsu Xenia," lanjutnya.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RS Syamsudin SH untuk diautopsi.

"Sementara dari data yang kita temukan, korban pengemudi ya itu (sopir taksi online)," terangnya.

Ambil Penumpang Senin Sore

Saudara korban, RK (24) menjelaskan S sempat mengabarkan ke keluarga mendapat pesanan dari penumpang taksi online pada Senin (6/11/2023) sore.

Menurut RK, S tak dapat dihubungi sejak Selasa pagi hingga keluarga mendapat kabar S ditemukan tewas.

Baca juga: Jasad Sopir Taksi Online Dilakban di Mobil, Korban Sempat Ambil Orderan Penumpang Hari Senin

"Kemudian istrinya menghubungi ke nomor yang biasanya, ternyata tidak diangkat dan mencoba ngehubunginya nomor grabnya dan ternyata tidak ada jawaban juga."

"Termasuk menghubungi temen-temennya dan sama sekali tidak ada yang tahu," ucapnya.

Ia berharap pelaku pembunuhan dapat segera ditangkap dan dihukum seberat mungkin.

Kondisi mobil korban saat sudah diamankan di Polres Sukabumi
Kondisi mobil korban saat sudah diamankan di Polres Sukabumi (TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH)

Diduga Korban Pembunuhan

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan, jasad S sudah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

Baca juga: Jasad Pegawai RSUD Karawang Ditemukan di Kebun Pisang, Diduga Dibunuh, Hilang Sejak Sabtu Lalu

"Pada saat ditemukan, korban ini diduga telah meninggal dunia dengan kedua kaki, kedua tangan dan wajah yang terikat lakban."

"Maka dari itu, tim yang di lokasi langsung mengevakuasi jasadnya ke rumah sakit Bunut guna dilakukan autopsi," paparnya, Rabu (8/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Dugaan sementara S yang ditemukan tewas di dalam mobil Xenia warna putih merupakan korban pembunuhan.

"Saat ini kami masih dalam tahap penyelidikan dan mohon do’anya agar dapat kami segera mengungkap kejadian ini," tuturnya.

Hasil Autopsi

Sementara itu, Dokter forensik RSUD Syamsudin SH, Nurul Aida Fatya menyatakan korban meninggal sehari sebelum ditemukan.

"Kalau perkiraan waktu kematian range-nya sudah mulai membusuk yang pasti lebih dari 24 jam."

"Tapi busuknya belum semuanya jadi mungkin antara satu sampai dua hari," ungkapnya.

Baca juga: Kakek 73 Tahun di Blitar Bunuh Istri karena Cemburu, Jasad Korban Dibuang ke Sungai

Berdasarkan hasil autopsi forensik, tidak ditemukan bekas pukulan benda tumpul hingga luka sayatan benda tajam.

"Kalau dari korban sendiri luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lutut kaya gitu tidak ditemukan," lanjutnya.

Keluarga S juga menyatakan korban tidak memiliki riwayat penyakit.

Kondisi jasad korban sudah membiru dan diduga tewas karena kekurangan oksigen.

"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Jadi usaha napas berlebih itu ada pada korban ini," imbuhnya.

Nurul Aida Fatya menambahkan sampel organ tubuh korban telah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

"Biasanya kalau udah agak busuk lumayan agak lama, sekitar dua mingguan, supaya nanti pas diproses gak ancur," jelasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Dien Herdiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas