Polda Jabar Akui Ada Oknum Polisi yang Bikin Barang Bukti Rusak
Keberadaannya di lokasi pembunuhan justru menyulitkan polisi yang sedang bertugas. Terutama barang-barang bukti yang jadi acak-acakan.
Editor: Hendra Gunawan
"Barang bukti ada yang rusak dan sebagainya. Kemudian dia masuk ke TKP tanpa prosedur, tanpa membawa iden (identifikasi) dan sebagainya. Itu yang kita dalami," katanya.
Rencananya, penyidik akan kembali ke TKP untuk memperagakan adegan peran pengganti para tersangka pekan depan.
"Senin atau Selasa kita akan ke TKP lagi untuk memperagakan lagi, terutama peran pengganti. Untuk yang lain memang belum kooperatif terhadap pemeriksaan," ucapnya.
Perwira Berpangkat Ipda?
Sebelumnya, Kombes Surawan mengatakan, pemeriksaan itu terkait adanya pengambilan barang-barang di TKP.
"TKP awal, setelah peristiwa ada yang diperintahkan membersihkan kamar mandi kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk mobil," katanya dilansir dari Kompas TV
Selain diperiksa, rumah Ipda I juga digeledah dan beberapa barang diamankan.
"Ada hardisk, memory card, ada juga golok-golok yang kita amankan di tempat penggeledahan," kata Surawan.
Namun ia memastikan jika golok yang diamankan itu bukan merupakan alat yang digunakan para tersangka.
"Sampai saat ini (golok) masih kita cari dulu. Alat yang digunakan sementara masih belum ditemukan," tandasnya.
Rupanya nama Ipda Irlan kini disinggung juga oleh Petugas Puskesmas Jalancagak, Imam.
Dirinya merupakan sopir mobil jenazah yang membawa Tuti dan Amel untuk diotopsi pertama kali.
Imam bersama dengan Agus, membawa kedua jenazah dalam dua mobil ambulans yang berbeda.
Sebelum berangkat ke RS Sartika Asih Bandung, Imam mengaku menerima uang dari Ipda Irlan.
"Pertama saya ke TKP dulu, jenazah dimasukkan ke ambulans terus kumpul di polsek dulu," kata Imam dilansir dari Youtube Indra Zainal Chanel, Selasa (7/11/2023).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.