Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu dari 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Meninggal, Apa itu Japanese Encephalitis?

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Satu dari 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Meninggal, Apa itu Japanese Encephalitis?
Cdc.gov
Ilustrasi gigitan nyamuk yang menyebabkan penyakit Japanese Encephalitis. Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Salah satu dari 5 Suspek Ensefalitis Jepang atau Japanese Encephalitis (JE) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.

Awalnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo melaporkan temuan 5 orang Suspek Ensefalitis Jepang atau Japanese Encephalitis (JE).

Kelima suspek JE tersebut masih berusia anak-anak.

"Kelimanya kami temukan sejak sekitar akhir Oktober 2023 lalu," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kulon Progo, Rina Nuryati dihubungi, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Kisah orang-orang yang tidak percaya virus dan kuman - Penyakit menular adalah mitos

5 suspek ini ditemukan saat pihaknya melakukan surveilans rutin.

Kelimanya menjadi suspek lantaran mengalami gejala mirip JE seperti demam hingga penurunan kesadaran.

Rina mengatakan, 5 suspek tersebut langsung mendapatkan penanganan oleh dokter spesialis anak di rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Sampel dari mereka pun sudah diambil untuk pemeriksaan di laboratorium.

"Hasilnya sampai sekarang belum keluar, namun salah satu suspek meninggal dunia," ujarnya.

Rina mengakui jika suspek JE di Kulon Progo bukan pertama kalinya terjadi.

Tahun lalu juga ditemukan sejumlah suspek, namun hasil dari laboratorium menyatakan mereka negatif JE.

Ia mengatakan virus JE umumnya ditularkan oleh Nyamuk Culex.

Penyakit ini bisa menyerang semua kelompok umur, namun paling rentan terhadap anak-anak dan bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Tips untuk Bunda Lindungi Anak dari Risiko Penyakit akibat Cuaca Panas Ekstrem

"Meski pernah ada suspek, tapi di DIY secara umum kasus positif JE nol dalam 3-4 tahun terakhir," kata Rina.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas