Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu dari 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Meninggal, Apa itu Japanese Encephalitis?

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Satu dari 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Meninggal, Apa itu Japanese Encephalitis?
Cdc.gov
Ilustrasi gigitan nyamuk yang menyebabkan penyakit Japanese Encephalitis. Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia. 

Lantaran Culex merupakan nyamuk biasa yang kerap ditemukan dalam rumah, risiko terpapar JE pun cukup tinggi.

Apalagi saat ini juga mulai masuk musim penghujan.

Rina pun berharap masyarakat melakukan antisipasi agar tidak terpapar JE hingga penyakit lainnya.

Seperti menjaga kebersihan lingkungan rumah hingga menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Termasuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit," jelasnya.

Apa itu Ensefalitis Jepang atau Japanese Encephalitis?

Ensefalitis Jepang atau Japanese Encephalitis adalah infeksi yang ditemukan di Asia dan Pasifik barat yang dapat menyebabkan pembengkakan otak.

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia. 

Berdasarkan data publikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, diperkirakan terdapat sejumlah 67.900 kasus baru per tahun di 24 negara di kawasan Asia dan Oceania.

Baca juga: Mewaspadai 7 Penyakit saat Musim Pancaroba dan Cara Antisipasinya

Ensefalitis Jepang adalah virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Kondisi ini lebih umum terjadi di daerah pedesaan dan pertanian.

Sebagian besar kasus bersifat ringan.

Kondisi ini menyebabkan pembengkakan otak serius dengan sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, dan disorientasi.

Di Indonesia kasus ini sangat jarang terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas