Fakta Joki CPNS yang Ditangkap di Lampung, Mahasiswi ITB Bandung dan Punya Tim untuk Jasa Joki
Terungkap sosok mahasiswi ITB yang jadi joki tes CPNS di Lampung. Diduga memiliki tim dan menerima bayaran dari peserta tes CPNS.
Editor: Abdul Muhaimin
Sehingga joki ini akhirnya gagal dan panitia menaruh kecurigaan.
"Jadi antara wajah dengan face recognition tidak match dan kemudian diamankan oleh tim CASN Kejati Lampung," imbuhnya.
Saat ditanya apakah pelaku ini apakah menerima atau yang menawarkan orderan, Kombes Pol Umi mengaku, pihaknya meminta waktu untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Mahasiswi ITB Ditangkap Jadi Joki CPNS di Lampung, Polisi Sebut Pelaku Punya Tim
"Akan kami tanyakan dulu kepada pak Dirreskrimsus apakah mahasiswa ini menawarkan diri apa mendapatkan orderan dari peserta asli," kata Kombes Pol Umi.
Sebelumnya, Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Lampung, Ricky Ramadhan mengatakan, pihaknya Pengamanan Sumber Daya Organ (Pam SDO) intelijen Kejati Lampung bersama panitia CPNS menangkap joki tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) CPNS Kejaksaan 2023.
"Pada hari Senin tanggal 13 Nopember 2023, bertempat di Gedung Graha Achava Join Jalan Pramuka Nomor 27, Gang Bukit Alam Permai, Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, telah diselenggarakan Tes SKD CPNS Kejaksaan 2023 berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT)," kata Ricky.
Joki terungkap saat Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung bersama panitia pengawas tes menemukan kejanggalan pada salah seorang peserta.
"Ketika peserta tersebut akan melakukan registrasi pengambilan PIN dan pada aplikasi ditemukan terjadi ketidakcocokan wajah asli dengan foto pada data aplikasi," kata Ricky.
Pelaku joki ini merupakan wanita berinisial RT (20) kemudian ditangkap di lokasi sekitar pelaksanaan tes pukul 15.00 Wib.
Baca juga: Joki CPNS Tertangkap di Makassar dan Lampung, Ada yang Nilai SKD-nya Tertinggi Ketiga
Pelaku langsung diamankan oleh Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung.
"Wanita ini modus operandinya mula-mula datang sebagai peserta dengan memakai pakaian hitam putih layaknya peserta dengan membawa nomor peserta ujian dan KTP," kata Ricky.
Namun ketika memasuki meja registrasi dan dilakukan pemeriksaan wajah serta indentitas, wajahnya tidak dapat terdeteksi oleh aplikasi registrasi.
Panitia menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu di kursi peserta.
Saat panitia melakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui bahwa poto di KTP nya sama dengan KTP peserta lain yang tertinggal dihari sebelumnya.