Penyebab Tewasnya Sepasang Kekasih di Makassar Belum Terungkap, Keluarga Tolak Proses Autopsi
Pasangan kekasih yang belum menikah ditemukan tewas di kamar kos Makassar. Proses penyelidikan terhambat pihak keluarga yang menolak autopsi.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab tewasnya pasangan kekasih bernama Idil Akbar Yahya (26) dan Agus Kartina (22) belum terungkap.
Keduanya ditemukan tewas di dalam kos di Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (15/11/2023) malam.
Jasad keduanya sudah menghitam dan membusuk diduga telah tewas 4 sampai 5 hari sebelumnya.
Kapolsek Tamalate AKP Aris Sumarsono mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab keduanya tewas lantaran masih dalam proses penyelidikan.
"Kami belum berani simpulkan (penyebab) kan belum ada hasil dari RS Bhayangkara, mereka juga kesusahan karena sudah satu minggu (mayat)," beber Kapolsek Tamalate AKP Aris Sumarsono, dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023) sore.
Baca juga: Sepasang Kekasih yang Ditemukan Tewas di Kos Makassar, Diduga Tak Dapatkan Restu dan Terlilit Utang
Proses penyelidikan kasus ini terkendala pihak keluarga yang menolak autopsi.
"Mereka keluarga mengaku menerima ini karena berkaitan dengan surat dari kedua (kekasih) soal itu, tapi tetap melaksanakan penyelidikan. Cuman kendala di situ, mau diautopsi keluarga tidak mau," tuturnya.
Untuk saat ini, penyidik Reskrim Polsek Tamalate dan Dokpol Bhayangkara hanya mengandalkan bukti-bukti yang ada di kamar kos milik Idil, kekasih Kartina.
Barang bukti berupa minuman dalam gelas itu, kata dia, telah diambil sampelnya untuk diperiksa lebih lanjut.
"Kan ada (dua) surat kita amankan tapi itu isinya berkaitan permintaan maaf korban ini ke keluarga, ada juga (bukti) minuman dalam gelas. Itu minuman diambil sampel untuk diperiksa tim Dokpol," terangnya.
Selain memeriksa sampel minuman, Aris juga memastikan soal bekas lebam pada tubuh kedua korban bukan karena adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
Baca juga: Isi Surat Wasiat Sepasang Mahasiswa yang Diduga Akhiri Hidup di Kamar Kosan Makassar
"Bukti kekerasan tidak ada, luka lebam di tubuh korban juga tidak ada. Kalau lebam karena pembengkakan ya itu ada, karena kondisi mayat sudah tujuh hari dalam kos itu baru ditemukan," jelasnya.
Tidak sampai di situ, untuk mengerucutkan kasus kematian sejoli ini, polisi juga bakal mendalami percakapan yang ada di ponsel keduanya.
"Kalau bukti (percakapan) di handphone korban itu nanti kita minta dari forensik, seperti apa buktinya, tapi mudah-mudahan tidak terkunci (handphone)," tuturnya.