KA Probowangi Terjang Elf Berisi 15 Orang di Lintasan tak Berpalang Lumajang, 11 Tewas
Sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan kereta api dan sebuah mobil di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) malam.
Editor: Hendra Gunawan
"Sekarang masih kami koordinasikan (penanganan evakuasi)," tuturnya.
Hingga berita ini ditulis masih belum diterima keterangan resmi dari kepolisian mengenai kronologis, penyebab dan jumlah korban tewas.
Kepala Polres Lumajang Ajun Komisaris Besar Boy Jekson Situmorang, saat dihubungi Kompas, mengatakan, dalam satu minibus itu ada 15 orang. Sebelas penumpang meninggal dan sisanya dirawat di Puskesmas Klakah. Sampai saat ini proses evakuasi kendaraan dan identifikasi penumpang masih dilakukan.
Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, pihaknya mengutamakan evakuasi warga. Korban yang meninggal langsung dikirim ke Rumah Sakit Haryoto. Adapun korban luka dirawat di RS Klakah.
”Sepuluh orang meninggal di lokasi dan satu orang meninggal di Puskesmas Klakah,” kata Indah, seperti dikutip dari KompasTV.
Probowangi merupakan kereta rute Banyuwangi-Surabaya. Kereta ini berangkat dari Stasiun Banyuwangi Baru pukul 16.00.
Berdasarkan catatan Kompas, kecelakaan sebidang sudah berkali-kali terjadi di Jawa Timur. Pada 30 Juli 2023 mobil terlibat kecelakaan dengan KA Rapih Dhoho di Jombang, Jawa Timur. Enam orang meninggal dan dua orang kritis.
Pada 28 Februari 2022 KA Kertajaya terlibat kecelakaan dengan sedan di pelintasan Babat Lamongan. Tidak ada korban jiwa karena pengemudi sedan bisa menyelamatkan diri sebelum tabrakan terjadi.
Kecelakaan itu terpaut hanya sehari dari tabrakan KA Rapih Dhoho dan bus PO Harapan Jaya di Kedungwaru, Tulungagung. Lima penumpang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka.
Sepuluh orang meninggal di lokasi dan satu orang meninggal di Puskesmas Klakah.
Data monitoring dan evaluasi keselamatan di pelintasan sebidang dari Kementerian Perhubungan menyebutkan sebanyak 85 persen kecelakaan kereta api terjadi di pelintasan yang tak dijaga.
Rasio kecelakaan fatal 40,47 per 1.000 pelintasan. Sementara rasio kematian 14,96 per 1.000 pelintasan. Total di seluruh Indonesia ada 5.051 pelintasan kereta api.(Surya/Kompas.id)