Alasan Sopir Minibus jadi Tersangka Kecelakaan Kereta di Lumajang, Tak Injak Rem dan Dianggap Lalai
Terungkap alasan sopir minibus dijadikan tersangka kecelakaan maut antara KA Probowangi dengan minibus. Dianggap lalai dan tak lakukan pengereman.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM - Sopir minibus Isuzu Elf bernama Bayu Trinanto (58) ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut antara KA Probowongi dengan minibus di Lumajang, Jawa Timur.
Kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu (19/11/2023) mengakibatkan 11 penumpang minibus tewas dan 4 mengalami luka-luka.
Penetapan tersangka dilakukan usai penyidik menemukan sejumlah kelalian yang dilakukan sopir minibus.
Terungkap sopir asal Surabaya tersebut tak menginjak rem saat melewati perlintasan tanpa palang pintu di JPL 63, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Elf Tertabrak KA di Lumajang, Polisi Beberkan Detik-detik Sebelum Terjadi Kecelakaan
Temuan tersebut terungkap usai pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
Berdasarkan laporan, sopir diduga sama sekali tidak melakukan upaya pengereman lantaran tidak ditemukan bekas goresan pengereman di aspal jalan.
Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan sopir sejatinya sempat mendapatkan peringatan dari warga perihal adanya kereta api yang hendak melintas.
"Warga di jalan tersebut sempat meneriakkan sepur-sepur namun sopir tetap melaju dengan kecepatan konstan. Masinis juga membunyikan klakson pada jarak 500 meter, 100 meter hingga terjadi benturan," ungkap Boy Jeckson ketika dikonfirmasi saat rilis di Polres Lumajang, Rabu (22/11/2023).
Polisi juga mendapati sebelum sampai ke lokasi jalur perlintasan kereta api sudah terpasang berbagai rambu peringatan.
Boy mengatakan harusnya sopir melihat jelas rambu tersebut lantaran visibilitas yang mumpuni.
Baca juga: KA Probowangi Tabrak Elf di Lumajang, Kondisi Sopir Mulai Membaik dan Korban Dijamin Jasa Raharja
"Kemudian rambu ini ketika disorot lampu kendaraan akan memantulkan cahaya alias tulisannya dapat terbaca, sesuai olah TKP pada malam hari," sebutnya.
Nahas, kecelakaan maut pun tak terhindarkan. 11 orang meninggal dunia seketika di lokasi usai mendapat benturan keras dari lokomotif kereta api. Sopir saat kejadian selamat dan mengalami luka berat bersama 3 orang penumpang lainnya.
Diduga Bayu Trinanto mengikuti instruksi navigasi Google Maps sebelum akhirnya tertabrak kereta api.
"Sopir memang menggunakan panduan Google Maps sehingga diarahkan ke jalur tersebut (jalur perlintasan 63, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang)," ujar Boy Jeckson ketika dikonfirmasi saat rilis di Polres Lumajang, Rabu (22/11/2023).
Menurut informasi, sopir Isuzu Elf bernomor polisi N-7646-T hendak menuju Surabaya usai mengantarkan rombongan ke acara reuni SMA di Pulau Merah, Banyuwangi.
Baca juga: Pulang dari Reuni SMA di Banyuwangi, Rombongan Minibus Tertabrak Kereta di Lumajang, 11 Orang Tewas
Rombongan diketahui berangkat pada Sabtu (18/11/2023) dan kemudian memulai perjalanan kembali ke Surabaya dari Banyuwangi pada Minggu (19/11/2023).
Memasuki wilayah Kabupaten Lumajang, sopir Isuzu Elf diduga memilih menempuh jalur alternatif.
Namun ternyata jalur alternatif tersebut mengantarkan rombongan bertemu jalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kelalaian Sopir Elf yang Ditabrak Kereta Api di Lumajang, Tak Injak Rem, Sempat Diteriaki Warga
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.