Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar SMA Mengaku Cabuli Siswi SMP karena Hubungannya Tak Direstui Orang Tua Sang Pacar

ABR mengaku melakukan perbuatan asusila terhadap korban dengan menyewa sebuah kos harian di wilayah Wonosobo.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelajar SMA Mengaku Cabuli Siswi SMP karena Hubungannya Tak Direstui Orang Tua Sang Pacar
Tribunlampung.co.id/Dodi Kurniawan
Ilustrasi korban pencabulan. ABR (18), seorang pelajar SMA di Banjarnegara mengaku sengaja berbuat asusila kepada pacarnya, AA (14) pelajar di salah satu SMP di Wonosobo, agar hubungan mereka direstui orang tua korban. 

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - ABR (18), seorang pelajar SMA di Banjarnegara mengaku sengaja berbuat asusila kepada pacarnya, AA (14) pelajar di salah satu SMP di Wonosobo, agar hubungan mereka direstui orang tua korban.

Pengakuan ini disampaikan ABR kepada polisi saat dihadirkan dalam press conference di Mapolres Wonosobo, Rabu (29/11/2023).

"Biar dapat restu dari orang tua. Karena tidak direstui," ujar ABR.

ABR mengaku melakukan perbuatan asusila terhadap korban dengan menyewa sebuah kos harian di wilayah Wonosobo.

ABR diamankan Satreskrim Polres Wonosobo setelah dilaporkan oleh keluarga korban AA atas dugaan persetubuhan atau perbuatan cabul terhadap anak.

Kasatreskrim Polres Wonosobo AKP Kuseni mengatakan, menurut pengakuan ABR, dia dan korban telah menjalin hubungan asmara selama 2 tahun.

"Pelaku asal Banjarnegara, sementara korban asal Temanggung. Keduanya bertemu karena sama-sama bersekolah di Wonosobo," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Awal mula terungkapnya kasus asusila ini bermula saat korban yang tinggal di pondok asrama dijenguk pihak keluarga pada Minggu (19/11/2023).

Korban diajak jalan-jalan oleh keluarga.

Sore sekitar pukul 16.30 WIB korban diantarkan kembali ke asrama oleh keluarganya.

Namun keesokan harinya, Senin (20/11/2023) sekira pukul 05.30 WIB pengasuh pondok meminta keluarga untuk mengembalikan korban ke pondok asrama.

Hal ini membuat keluarga bingung karena korban sesungguhnya sudah diantarkan ke pondok pada Minggu.

"Karena merasa sudah mengantarkan korban ke pondok, sehingga pelapor kaget dan segera mencari keberadaan korban," jelas Kuseni.

Selasa (21/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB, korban mengirim pesan kepada salah satu kerabatnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas