Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Kemaluan Bocah Terpotong saat Sunat Massal di Lahat: Korban Jadi Penyendiri, Bidan Dipolisikan

Berikut fakta-fakta kemaluan bocah terpotong saat sunat massal di Lahat. Korban jadi penyendiri hingga bidan dipolisikan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Fakta Kemaluan Bocah Terpotong saat Sunat Massal di Lahat: Korban Jadi Penyendiri, Bidan Dipolisikan
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Ilustrasi sunat dan (Kanan) Kuasa hukum korban saat menjelaskan kronologi kasus kemaluan bocah 8 tahun terpotong saat sunat massal di Lahat. Berikut fakta-fakta kemaluan bocah terpotong saat sunat massal di Lahat. Korban jadi penyendiri hingga bidan dipolisikan. 

Kuasa hukum keluarga AI, Fitriadi menjelaskan, akibat kejadian ini, psikologis korban menjadi terganggung.

AI akhir-akhir ini terlihat kerap menyendiri dan jadi mudah marah alias tempramental.

"Psikologisnya terganggu," tegas Fitriadi.

Selain psikis, korban juga mengalami gangguan saat buang air kecil.

Fitriadi menyebut, ujung kemaluan AI hilang karena terpotong saat sunat.

Sementara itu, Alex ayah korban mengungkap, alasannya melaporkan mantri dan bidan ke polisi karena ingin meminta keadilan.

"Saya sebagai orang tua meminta keadilan untuk anak saya dan meminta kepada oknum yang bersangkutan untuk bertanggung jawab atas kejadian ini, " ujar Alex.

Baca juga: Bukan karena Kejadian Gaib, Sunat Jin Masuk Kelainan Medis, Bahaya Jika Tidak Segera Ditangani

Pihak puskesmas masih bungkam

BERITA REKOMENDASI

Belakangan diketahui, petugas yang menghitan korban berasal dari Puskesmas Tanjung Sakti Pumi.

Kepala Puskesmas tersebut, Elva hingga kini belum memberikan penjelasan karena sedang berada di luar negeri.

"Maaf aku lagi Umroh. Ini lagi mau melaksanakan rangkaian Umroh. Tanya ke staf saya langsung yang melaksanakan khitanan," katanya.

Sedangkan saat salah satu staf diminati keterangan, dirinya melemparkannya lagi ke kepala puskesmas.

Ia enggan memberikan penjelasan karena tidak memiliki wewenang.

"Kami ndak berani dan tidak punya kapasitas pak. Silakan dengan kepala Puskesmas," ujarnya.

DPRD dan polisi turun tangan

DPRD Kabupaten Lahat sudah berencana memanggil kepala puskesmas untuk dimintai klarifikasi pada hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas